JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berita seorang warga Lombok yang menjadi korban begal dijadikan tersangka usai membunuh dua begal yang ingin membegalnya.
Diketahui, sebelumnya, Wakil Kepala Polres Lombok Tengah, Kompol I Ketut Tamiana mengatakan, korban begal dikenakan Pasal 338 KUHP menghilangkan nyawa seseorang meelanggar hukum maupun Pasal 351 KUHP ayat (3) melakukan penganiayaan mengakibatkan hilang nyawa seseorang.
Hal ini kemudian menuai banyak komentar bahkan sempat menjadi topik pembicaraan di sosial media. Lantas, bagaimana hukum membunuh begal dalam pandangan Islam?
Mengutip ceramah Ustaz Khalid Basalamah dari laman YouTube Muda Mengaji, Sabtu (16/4/2022) terdapat satu hadis yang menjelaskan tentang bagaimana hukum membunuh seseorang yang ingin merampas harta.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata,
"Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?," tanya seseorang itu kepada Nabi Muhammad SAW.
Beliau bersabda, "jangan kau beri padanya,".
Ia bertanya lagi, ”bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”
Beliau bersabda, "bunuhlah dia,"
"Bagaimana jika ia malah membunuhku?,” Seseorang itu balik bertanya.
"Engkau dicatat syahid,” jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Menarik! 5 Takjil Favorit di Berbagai Negara
"Bagaimana jika aku yang membunuhnya?' ia bertanya kembali.
"Ia yang dineraka" jawab Nabi shallallahu'alaihi wa sallam. (HR. Muslim no 140)
Merujuk pada hadis tersebut, bisa disimpulkan bahwa sebagai seorang muslim patut untuk selalu berani melawan kebenaran ketika ada seseorang yang ingin merampas harta kita.
Ustaz Khalid Basalamah juga mengatakan bahwa tidaklah boleh untuk menjadi seorang pengecut dan harus menjadi seseorang yang pemberani. Jangan pernah takut kalau membela kebenaran walaupun nantinya terbunuh. (Adinda Salsabila)