Driver Ojol Kena Begal Pelanggan Sendiri, Motor dan Hp Raib, Aplikator Berikan Bukti Pendukung ke Polisi

Kamis 29 Feb 2024, 08:44 WIB
Ilustrasi begal motor driver ojol

Ilustrasi begal motor driver ojol

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aplikator penyedia layanan transportasi daring yakni Maxim siap membantu pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus driver ojol yang dibegal pelanggan sendiri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Humas Maxim, Yuan Ifdal Khoir mengatakan pihaknya akan menyediakan bukti dukungan kepada pihak kepolisian dalam rangka penyelidikan.

"Dengan menyediakan bukti dukungan berupa laporan perjalanan, lokasi kejadian, dan informasi-informasi lainnya yang bisa mendukung proses investigasi," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (28/2/2024).

"Kami berharap proses penyelidikan dapat berjalan dengan baik dan korban segera mendapat keadilan atas kejadian tersebut," sambung Yuan.

Selain itu, Maxim bekerjasama dengan YPPSI juga memberikan bantuan terhadap drivernya yang menjadi korban begal yang merupakannya pelanggannya sendiri.

Pasalnya, dalam hal ini, korban murni mengalami insiden nahas tersebut saat tengah bekerja, yakni mengambil pesanan dari pelanggan yang ternyata pelaku begal sadis.

"Untuk mendapatkan santunan, pengemudi dapat mengajukan santunan YPSSI dengan mengunjungi kantor Maxim terdekat dengan menyertakan dokumen-dokumen wajib," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Insiden nahas menimpa driver ojol bernama Rahendro (47) saat mengambil order di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Korban dibegal oleh pelanggannya sendiri dengan modus melakukan order tanpa lewat aplikasi.

Korban Rahendro menceritakan, peristiwa sadis yang dia alami terjadi pada Sabtu (24/2/2024) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.

"Ketika saya sedang rehat di RS St Carolus Salemba, saya ada order masuk via aplikasi saya Maxim dengan tujuan titik pelanggan itu Optik Melawai Salemba ke arah HKBP Jambu, Menteng," katanya saat dihubungi, Minggu (25/2/2024).

Dirinya kemudian menjemput pelanggan tersebut dan mengantarkan ke tujuan pertama yang pelanggan maksud.

Sampai di tujuan, ternyata pelanggan bilang bahwa tujuannya salah.

"Terus dia (pelanggan) minta saya selesaikan orderan itu, terus dia minta saya antar ke alamat selanjutnya, namun tidak lewat aplikasi," jelas Rahendro.

Rahendro menuturkan lokasi pengantaran kedua masih di sekitaran Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah tiba di titik yang pelanggan tuju, ujarnya, pelanggan tersebut langsung mendorong dirinya hingga terhempas.

"Dia menuju gerbang rumah, pas saya lagi cek google maps, mungkin itu kesempatan dia, dia lari ke arah saya terus mendorong saya," paparnya.

Saat itu Rahendro menuturkan dirinya masih sempat berdiri dan mencoba menahan pelanggan yang ingin membawa kabur motornya.

Insiden tarik menarik pun terjadi. Rahendro saat itu masih mencekal pelaku yang telah menguasai kendaraannya itu.

Bahkan ia mengaku terseret hampir berjarak 1 kilometer guna menahan pelaku yang membawa motornya.

"Saya berhasil merangkul pinggangnya dan saya memegang kaki sebelah kiri, dan saya terseret," jelasnya.

Saat insiden seret-menyeret itu, tutur Rahendro, pelaku sempat membenturkan dirinya ke arah trotoar, tepatnya pengerjaan drainase.

Dengan kondisi tubuh yang sudah lemah, cekalan Rahendro akhirnya lepas dan pelaku dapat menguasai motornya.

Namun tak lama kemudian, pelaku memutar balik lantaran tas pelaku terjatuh saat insiden penyeretan itu.

"Saya reflek, kemudian saya teriak 'rampok, rampok' tapi gak ada yang dengar. Kebetulan memang saat kejadian kondisinya sepi," ungkapnya.

Selang beberapa menit, barulah warga yakni satpam perumahan mendengar teriakan dan menolong Rahendro.

Ia kemudian menghubungi keluarga untuk mengabarkan jika telah dibegal pelanggannya sendiri.

"Saya luka lecet di bagian kaki sebelah kiri dan kanan, posisi saya masih pakai helm, jaket," ungkapnya.

Atas kejadian itu Rahendro kehilangan motor beserta Hp yang posisinya ada di holder motornya itu. (Pandi)

Berita Terkait

News Update