Ketika acara usai, Menteri Penerangan Harmoko minta kepada Busye. “Busye tinggal dulu di sini bersama saya ya,” kata Harmoko.
Harmoko membawa Busye ke sebuah ruang di kantor menteri. “Ini ruang rapat menteri,” kata Harmoko. “Lihat itu lukisanmu. Saya pasang di ruang rapat menteri. Ini bukan ruang sembarangan . Kau dulu di Ancol, kayaknya ragu lukisanmu ditaruh di mana. Lukisanmu itu terpelihara,” kata Harmoko.
Lukisan “Pantai Pekalongan” itu satu-satunya yang terpasang di ruang terhormat itu. Terpelihara sekali. Busye merasa terharu atas sikap Harmoko. Tulus.
Sampai-sampai, Busye penulis novel kondang di tahun 1960-an itu mengatakan, “Orang bilang kebesaran Golkar adalah kebesaran Harmoko dan kebesaran Harmoko adalah kebesaran Golkar.” Itu dikatakan Busye 7 Februari 1997. (yoso)