JUMAT, 10 September 2021, kami, yang menamakan diri Kelompok Sembilan Bermasker Tepi Pluit, duduk di tepi laut, Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Kami menikmati berbagai menu makanan, antara lain tahu gejrot, cah kangkung, kepiting lada hitam, buah durian, singkong dan pisang goreng.
Kami merayakan ulang tahun, Dimas Azisoko, putera bungsu pasangan mantan Menteri Penerangan dan Ketua Umum Golongan Karya Haji Harmoko (almarhum) dan Nyonya Hj Sri Romadhiyati.
Hadir dalam acara perayaan ulang tahun Mas Dimas (lahir 7 September 1978), antara lain Niken Vijayanti, puteri sulung almarhum Harmoko. Niken datang ke pantai Jakarta Utara ini setelah berziarah ke makam ayahnya bersama ibunya, Ny Hj Romadhiyati.
Dalam acara di pantai ini Mas Dimas yang baru saja mengadakan perjalanan ke Bali, Yogyakarta dan Jawa Tengah bercerita tentang mimpinya berjumpa dengan almarhum ayahnya.
“Saya bermimpi jumpa beliau beberapa hari lalu menjelang pagi,” ujar Mas Dimas. Ada pesan dari almarhum tapi sifatnya pribadi dan personal sekali. Kalau mau tahu bisa kontak pribadi Mas Dimas.

Ilustrasi Tepi Pluit. (ucha)
Sambil merayakan ulang tahun Mas Dimas dan memandang laut lepas, saya mengingat-ingat catatan pribadi saya tentang orang-orang yang lahir di bulan September.
Menurut urutan tanggal mereka adalah, Puan Maharani (Ketua DPR RI saat ini, lahir 6 September, Dimas Azisoko (7 September), Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI ke-7, 2004 - 2014, lahir 9 September), Bambang Soesatyo (Ketua MPR saat ini, lahir 10 September) dan Rimba Gustaviano (penduduk Bogor, lahir 11 September).
Seraya menikmati alunan ombak pantai saya membaca sifat-sifat baik orang-orang yang lahir di bulan September ini di sebuah media online. Dikatakan di sana orang-orang yang lahir pada bulan September punya sifat toleran dan penuh pengertian pada orang lain.
Mereka punya karakter tidak menghakimi orang lain, dan menghormati pandangan dan kepercayaan orang lain. Semoga begitu adanya. Kita doakan dan rayakan mereka yang lahir di bulan September. (Ciamik)