Blusukan di Danau Taman Cipulir Estate 

Minggu 07 Nov 2021, 07:00 WIB

Sekali lagi, saya merenungkan perumahan di “danau jadi-jadian” Taman Cipulir Estate, Cipadu Jaya, Tangerang Kota Banten. Kamis sore, 4 November 2021, hujan deras selama 25 menit mengguyur Kelurahan Cipadu Jaya. Perumahan Taman Cipulir Estate berubah jadi danau jadi-jadian.

Saya mencoba “blusukan” di berbagai tempat perumahan itu, ketika hujan berhenti. Banjir sedalam selutut orang dewasa. Suasana di kawasan itu sunyi pada malam hari. Pagi harinya, Pak Kepala RW turun sendiri ke kawasan banjir untuk blusukan

“Danau jadi-jadian” ini “indah” dan sunyi. Tidak ada Pak Lurah, Camat ataun aparat keamanan sipil (Satpol PP) yang hadir “blusukan” untuk memantau warga yang kena musibah. Dalam situasi ini memang wilayah itu jadi rawan pencurian.


Pak Camat atau Pak Lurah tidak menyempatkan diri untuk blusukan karena tempat tinggal mereka jauh (sekitar dua kilo meter). Atau mereka sedang sibuk memikirkan “sejumlah kartu keluarga atau KK” yang dikumpulkan selama beberapa bulan ini dan belum juga dikembalikan ke para warga.

Di situ ada spanduk dengan foto camat yang tersenyum lebar. Foto itu mewakili camat yang tersenyum melihat warganya hidup di tengah “danau jadi-jadian”

 

Ilustrasi. (ucha)

Kapan Satpol PP hadir di kawasan itu ? Seorang ibu yang tinggal di situ bercerita. Karena tidak tahan hidup dalam air, lantai rumah ditinggikan. Ketika kegiatan meninggikan rumah berlangsung, beberapa orang aparat keamanan sipil itu datang dengan mobil dinas.

Mereka mempersoalkan kegiatan meninggikan rumah ibu tersebut. Sang ibu bertanya apakah para aparat sipil itu bisa membantu warga ini bila kebanjiran ? Aparat tetap bersikeras. Akhir mereka pergi setelah mendapat “saweran” dari sang ibu. Dalam keadaan beginilah aparat hadir di tengah warga.  

Banjir atau berubahnya kawasan perumahan jadi “danau  jadi-jadian” ini tentu juga menguntungkan para kontraktor pembangunan atau renovasi rumah. Mereka bisa bilang, “mencari tempat lain Taman Cipulir Estate” di Jabodetabek” ini sulit sekali. Kata-kata kontraktor atau pemborong ini iklan ampuh untuk mendapat keuntungan pribadi.

Nampaknya Taman Cipulir Estate ini adalah salah satu miniatur tidak sempurna dari Indonesia saat ini. Blusukan atau kehadiran “aparat” terjadi bila menguntungkan mereka, termasuk untuk kampanye pemilihan atau pencintraan. Amin ? (ciamik)

Berita Terkait

Kemandirian Pangan

Senin 08 Nov 2021, 06:00 WIB
undefined

News Update