Dari Solo: Nggak Sulit Atasi Banjir Jakarta

Minggu 30 Jan 2022, 07:00 WIB

JUMAT, 21 Januari 2022, siang, hujan turun di Jalan Hang Lekir VII nomor 17, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saya duduk sendiri di ruang tengah di markas kelompok Pengkajian Strategis Hang Lekir (HL) 717. Akan ada diskusi rutin menghadapi pemilihan umum 2024 di markas HL 717 itu.

Memandang air hujan turun, angan saya melayang ke  penduduk di perumahan Taman Cipulir Estate (TCE) di Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang yang sedang berjuang menghadapi banjir. Perumahan itu tentu sedang berubah jadi danau jadi-jadian.

Sambil menunggu datangnya teman-teman saya buka sebuah buku pemberian dari seorang sahabat, Niken. Buku berjudul “Kopi Pagi Bersama HARMOKO - TANTANGAN PEMERINTAHAN 2014 - 2019”.  Spontan dan asal-asalan saya buka buku itu. Terbuka di halaman 143. Di situ terhidang artikel berjudul “Sodetan Ciliwung Cisadane”. Artikel ini dimuat suratkabar Pos Kota, 27 Januari 2014.

Saya bacakan awal dari artikel itu. Bunyinya begini. Gubernur (DKI Jakarta waktu itu), Joko Widodo adalah harapan bagi masyarakat Jakarta  dalam upaya mengatasi banjir dan kemacetan. Ketika hendak dicalonkan menjadi Gubernur DKI, waktu itu Jokowi mengatakan, dua masalah klasik  yang harus segera ditangani adalah kemacetan dan banjir.

“Ya Jakarta itu problem sebenarnya ada dua. Macet sama banjir,” kata Jokowi di Solo, 28 Januari 2011. “Keliatannya nggak sulit-sulit amat, menurut pengalaman yang saya punyai di sini,” lanjutnya. Maksud dia, tentu, menurut pengalamannya menjadi walikota Solo.

 

Ilustrasi. (ucha)

Menurut Jokowi, dua persoalan itu bisa diselesaikan dengan dua syarat. Pertama, adanya kemauan untuk menggunakan anggaran Pemprov DKI untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua, tidak diboncengi kepentingan  lain di luar urusan itu.

“Tentang anggaran, gede sekali. Satu periode bisa sampai Rp 135 triliun. Itu gede sekali. Harusnya rampung semua itu. Tiga tahun harus rampung semua. Jadi tinggal eksekusi. Duit dari APBD cukup. Kalau tak cukup, investor saya kira ngantre.” Ini ungkap Jokowi (saat itu).

Terlalu din, tentu kalau kita sekarang harus menilai apakah Jokowi akan berhasil atau tidak mengatasi persoalan itu. Kenapa ? Baru juga setahun lewat beberapa bulan dia menjadi Gubernur DKI, tidak fair kalau kita sebegitu cepat memberi penilaian kepadanya.

Artikel itu diberi ilustrasi karikatur Jokowi naik perahu kecil dan ada komentar dari seseorang: "Mengatasi banjir gak semudah yang dibayangkan.”

Ucapan Jokowi itu kini berusia sekitar 11 tahun. Selasa, 18 Januari 2022 DPR menyetujui usulan pemerintahan Jokowi tentang pemindahan ibukota negara dari Jakarta yang banjir dan macet ke Kalimantan Timur.

Tanah di  sekitar tempat untuk pengganti Jakarta itu sudah banyak dibeli orang-orang kaya. Maka bagi mereka yang optimis banjir dan kemacetan bisa diatasi akan dapat hadiah sepeda. (ciamik)

Berita Terkait
News Update