Tak Perlu Panik Penyakit Mulut dan Kuku, Kata Mentan Wabah PMK Tidak Menular ke Manusia Asalkan...

Kamis, 12 Mei 2022 05:23 WIB

Share
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers tentang awasi wabah hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK secara virtual. (foto: tangkapan layar/ist)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers tentang awasi wabah hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK secara virtual. (foto: tangkapan layar/ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengeklaim bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan tidak menular pada manusia.

Syahrul pun meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang sudah menyerang sejumlah ekor sapi di Jawa timur dan Aceh.

"Karena itu kami berharap tidak ada kepanikan yang berlebihan karena insyaallah ini akan kita kendalikan secara maksimal. Apalagi PMK ini tidak menular kepada manusia,” kata Syahrul dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu 11 Mei 2022.

Diketahui, saat ini penyakit tersebut ditemukan pada sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, juga di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Namun, Mentan akan selalu memastikan penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal, di antaranya dengan mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik dan penguatan imun.

Syahrul mengatakan, dari pemberian obat dan vitamin yang dilakukan maka banyak hewan yang terpapar PMK sudah mulai membaik. Contohnya, hewan yang tidak sehat hingga tidak dapat berdiri kini mulai segar dan berangsur normal.

"Alhamdulillah pemberian kami dalam bentuk vitamin, obat dan penurun suhu hasilnya jauh lebih baik. yang tadinya tidak bisa berdiri, sekarang membaik dan yang melernya banyak sudah sangat baik. disinfektan juga sudah kita lakukan di kandang dan area pemeliharaan," katanya.

Mentan mengeklaim wabah PMK pada sapi bisa segera diatasi. Ia mengatakan pihaknya juga akan menyediakan vaksinasi untuk sapi guna membasmi wabah PMK dalam waktu dekat. 

“Oleh karena itu vaksin harus dibuat dan kami sepakat dengan para gubernur khususnya Jatim vaksin yang kita pakai adalah vaksin nasional,” kata Syahrul.

Syahrul mengatakan, dalam membuat vaksin tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sehingga langkah awal yang dilakukan adalah menghadirkan vaksin impor sembari menunggu kehadiran vaksin nasional.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar