BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga daging sapi mengalami kenaikan di pasar tradisional Parung, Bogor, Jawa Barat, terlebih jelang perayaan Idul Adha 1443 H.
Mahalnya harga daging sapi tersebut mengakibatkan penurunan volume penjualan.
Bahkan, penjualan daging sapi anjlok hingga 50 persen.
Hal ini membuat pendapatan pedagang ikut menurun.
Harga daging sapi rata-rata naik tipis dari Rp130.000 menjadi Rp140 ribu per kilogram.
Dagangan yang semula terjual rata-rata 80 kilogram per hari, kini anjlok menjadi 40 kilogram saja.
Pedagang daging di Pasar Parung, Robby Bactiar mengaku mengalami penurunan volume penjualan.
Tapi itu bukan karena faktor kenaikan harga, melainkan dampak dari PMK.
"Konsumen kemungkinan takut tertular penyakit sehingga enggan belanja daging, tapi di pasar Parung harganya memang sedang tinggi semenjak lebaran lalu,"ujar Robi kepada Poskota.co.id, Minggu, (19/6/2022).
Tidak hanya itu, menurut Roby, lemahnya daya beli masyarakat membuat daging di kiosnya lama terjual.
Hal tersebut membuat dirinya merugi hingga jutaan rupiah.