ADVERTISEMENT

Duh! Imbas PMK, Omset Pedagang Hewan Kurban Merosot Drastis

Selasa, 21 Juni 2022 10:39 WIB

Share
Tempat penjualan hewan kurban di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. (Veronica)
Tempat penjualan hewan kurban di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. (Veronica)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG,  POSKOTA.CO.ID  - Imbas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat pedagang hewan kurban mengalami penurunan omset yang cukup drastis.

Oden (52), salah seorang penjual hewan ternak di Desa Ranca Iyuh, Kecamatan Panongan, di Tangerang, mengatakan pada musim Idul Adha saat ini penurunan omsetnya mencapai 50 persen.

"Kalau setelah adanya PMK ini pendapatan kita turun sampai 50 persen. Jadi ketahuan kalau biasanya orang itu beli empat ekor sekarang bisa dua ekor saja," katanya, Selasa (21/6).

Sebelum adanya wabah PMK, lanjut Oden penjualan hewan kurban bisa mencapai empat sampai lima ekor per hari terjual, namun dengan adanya penyakit hewan tersebut kini hanya bisa menjual dua ekor saja. 

"Kalau di tahun 2021 meski saat Pandemi Covid-19 kita bisa menjual 100 ekor lebih, tetapi kalau kondisi sekarang paling maksimal 50 ekor saja bisa terjual," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, saat ini minat masyarakat untuk membeli hewan kurban baik itu sapi, kerbau dan domba pun sangat terbilang menurun drastis. 

Dimana ada dari beberapa pelanggannya yang telah memesan telah mengurungkan niatnya dikarenakan adanya PMK ini. 

"Sekarang minat pembeli juga menurun, sebagian pelanggan yang biasanya beli setiap tahunnya saat ini belum terlihat lagi." 

Meski saat ini nilai pembelian itu mengalami penurunan, namun tidak berdampak terhadap harga jual hewan dan dirinya masih menjual dengan harga normal. 

"Kalau harga kita masih normal, dari Rp17,5 juta sampai Rp30 juta. Dan itu tergantung dari ukuran hewan, jadi kita tidak penurunan harga," pungkasnya.(Veronica Prasetio)

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Contributor: Veronica Prasetio
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT