JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banjir air berwarna putih mirip 'banjir susu' menghebohkan warga Jalan telaga utama, RT 016/RW 01, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2021) sore.
Dalam video yang diterima, fenomena 'banjir susu' setinggi mata kaki orang dewasa menggenangi depan rumah warga.
Dalam video tersebut juga terlihat anak-anak riang bermain di genangan yang warnanya mirip dengan air cucian beras. Mereka seolah-olah tak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut.
Baca juga: Banjir Lagi, Warga RW 03 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kelelahan
Musriyah (35) salah satu warga mengungkapkan, fenomena aneh tersebut baru kali ini terjadi. Dirinya mengatakan, 'banjir susu' tersebut setelah terjadi setelah siang hari hujan deras mengguyur Ibukota. Setelah hujan reda tiba-tiba dari saluran air depan rumahnya, menyembur air berwarna putih.
"Belum pernah baru kali ini doang tiba-tiba putih. Tadi tiba-tiba hujan habis itu gerimiskan, terus tiba-tiba airnya putih sendiri," kata Musriyah saat ditemui di lokasi, Kamis (18/2/2020).
Bahkan dirinya sempat mengira bila air warna putih tersebut bekas rendaman cucian.
"Dikira ada limbah habis nyuci atau apa. Airnya Banyak putih. Kayak air beras gitu putih," tuturnya.
Baca juga: Antisipasi Banjir Susulan, Warga Minta Perbaiki Tanggul Permanen
Dirinya tidak mengetahui pasti penyebab dari 'banjir susu' yang menggenangi gang rumahnya. Menurutnya, air tersebut tak berbau dan tidak pekat. Diungkapkan, genangan tersebut tidak bertahan lama.
"Biasanya di sini kalau banjir langsung surut, ini sama tadi juga langsung surut. Nggak bau, nggak lengket juga," jelas Musriyah.
Saat Poskota.co.id mendatangi lokasi tempat 'banjir susu' genangan tersebut pun sudah surut. Hingga berita ini ditulis, penyebab banjir warna putih tersebut belum diketahui.
Banjir "Darah"
Sebelumnya, sempat heboh pula fenomena banjir air berwarna merah seperti darah, di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Kejadian itu sempat viral setelah fotonya tersebar di media sosial.
Belakangan diketahui bahwa banjir "darah" itu terjadi lantaran air yang merendam permukiman warga tercampur pewarna batik. Sebagaimana diketahui, Pekalongan terkenal dengan wilayah pelaku usaha batik.
Selain warna merah, sejumlah unggahan di media sosial juga menunjukkan air banjir di Pekalongan berwarna hijau dan kuning. (yono/ys)