ADVERTISEMENT

‘Dragon Ball’ Manga Jepang Paling Terkenal di Dunia

Senin, 27 Maret 2023 10:00 WIB

Share
Tokoh-tokoh di ‘Dragon Ball’.
Tokoh-tokoh di ‘Dragon Ball’.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JEPANG, POSKOTA.CO.ID - “Dragon Ball” selama 30 tahun lebih menghibur jutaan orang di seluruh dunia. Melalui buku, serial televisi, hingga film.

Bahkan manga tersebut dinilai sebagai salah satu manga paling terkenal.

Pencipta manga tersebut, Akira Toriyama, kerap dianggap sebagai sosok paling berjasa dalam mempopulerkan manga ke dunia Barat.

Tetapi kesuksesan Akira Toriyama tidak digapai dengan mudah.

Asal Muasal

Akira Toiriyama dilahirkan di kota kecil Kiyosu, Prefektur Aichi, bagian timur Jepang, pada 1955.

Dia tertarik pada manga sejak duduk di bangku sekolah dan teman-teman sekelasnya yang menjadi penikmat karya-karya awalnya.

"Saya selalu suka menggambar," tutur Akira Toriyama kepada laman Stormpages.

"Saat saya kecil kami tidak punya beragam bentuk hiburan seperti sekarang. Jadi kami semua menggambar. Pada sekolah dasar, kami semua menggambar manga atau karakter animasi dan menunjukkannya ke satu sama lain."

Akira Toriyama pada masa tersebut mulai meluaskan referensinya.

Pencipta “Dragon Ball” tersebut mengklaim sebagai penggemar film-film animasi Disney dan saat masih kanak-kanak kesukaannya adalah 101 Dalmatians, menyukai film-film koboi yang disutradarai Sergio Leone, sains fiksi Star Wars, film laga yang dibintangi Bruce Lee dan Jackie Chan, serta film Aliens arahan James Cameron.

Peluang pertamanya menciptakan manga secara profesional datang pada 1977.

Salah satu editor Shueisha, penerbit manga paling penting di Jepang, memperkerjakan Akira Toriyama saat melihat karyanya pada kontes tahunan majalah bulanan Shonen Jump untuk mencari talenta baru.

Namun manga ciptaan Akira Toriyama ditolak selama dua tahun berturut-turut.

Manga pertamanya “Wonder Island”yang diterbitkan majalah Shonen lewat begitu saja tanpa diperhatikan para pembaca.

“Dr. Slump”

Kesuksesan perdana Akira Toriyama di dunia manga diraih melalui “Dr. Slump” pada 1980.

Manga tersebut mengisahkan gadis robot yang diciptakan sedemikian bagus sampai semua orang mengira dia adalah manusia sungguhan dengan kekuatan super.

“Dr. Slump” ternyata menjadi eksperimen sempurna bagi Akira Toriyama muda untuk mulai menjelajahi berbagai elemen yang belakangan menjadi kunci dalam menciptakan dunia Dragon Ball.

Akira Toriyama dalam manga “Dr. Slump” menghadirkan hewan yang bisa berubah wujud, robot-robot, dan dunia futuristik yang kemudian memberikan sentuhan unik terhadap Dragon Ball.

Manga pertamanya bergulir sampai 1984 dan belakangan diadaptasi untuk serial televisi mendapat penilaian seperti ini dari Publisher's Weekly pada 2005:

"Sesame Street gila buatan Toriyama…telah mewujud pada komedi edan ciptaannya di mana imajinasi fantastis dan penciptaan komiknya tidak pernah gagal tampil."

“Dragon Ball”

Akira Toriyama untuk proyek selanjutnya menyebut bantuan istrinya yang punya pengetahuan luas soal kisah-kisah tradisional Tiongkok. Yang utama adalah "Kisah Kera Sakti".

“Dragon Ball” pertama kali muncul pada majalah Shounen Weekly pada 1985.

Manga tersebut menceritakan kisah Son Goku, bocah pemilik ekor monyet, yang bergabung dalam petualangan mencari bola-bola naga.

“Dragon Ball” terinspirasi dari banyak sumber. Termasuk film komedi "Drunken Master" pada 1978. Film yang dibintangi Jackie Chan itu berkisah tentang seorang pemuda yang mempelajari ilmu bela diri "monyet mabuk" dari pamannya.

Akira Toriyama menambahkan kekuatan raja monyet pada karakter utama manga ciptaannya. Termasuk kemampuan berselancar di atas awan.

Pengaruh “Dragon Ball”

Akira Toriyama berhenti menulis manga untuk “Dragon Ball Z” pada 1996 yang tak lain adalah sekuel “Dragon Ball”.

Dia telah menulis petualangan Son Goku sebanyak hampir 9.000 halaman.

Manga “Dragon Ball” kemudian diadaptasi menjadi serial televisi sebanyak 156 episode yang secara sukses meraih penonton di seluruh dunia berkat partisipasi studio Toei Animation.

Kesuksesan tersebut membuka pintu menuju rencana yang lebih ambisius yaitu mengadaptasi “Dragon Ball Z” untuk televisi. Total sebanyak 291 episode diproduksi dan disiarkan di sedikitnya 81 negara.

Sejauh ini ada sebanyak 24 film “Dragon Ball” dan hampir 50 gim video yang didasari oleh karakter-karakter ciptaan Akira Toriyama.

“Dragon Ball Z” menjadi serial paling banyak disaksikan pada saluran Cartoon Network asal AS pada 2001.

Mesin pencari Lycos mengungkapkan “Dragon Ball” memuncaki daftar pencarian terbanyak pada tahun tersebut melampaui Britney Spears.

"Dragon Ball terus menjadi hal yang luar biasa populer secara online di antara remaja dan penggemar anime Jepang," ucap seorang analis Lycos pada waktu itu.

“Dragon Ball” telah menjadi pintu masuk ke dunia manga dan anime bagi ribuan seniman, penggemar, serta penulis di seluruh dunia.

Akira Toriyama Saat Ini

Akira Toriyama pada 1996 memutuskan beralih ke proyek-proyek lain yang lebih singkat usai menulis ribuan halaman mengenai Son Goku dan karakter Dragon Ball lainnya.

Kemudian dia menerbitkan sejumlah manga pendek yang meliputi Cowa! (1997), Kajika (1998), Sand Land (2000), dan Nekomajin (1999). Dia juga mendesain ulang sampul “Dragon Ball Z” untuk kembali dirilis pada pertengahan 2000-an.

Akira Toriyama pada 2012 kembali ke jagat Dragon Ball. Dia terlibat dalam penulisan film animasi "Dragon Ball Z: Battle of Gods" dan penulisan naskah film terbaru "Dragon Ball Super: Super Heroes".

Dia sangat blak-blakan terkait karya-karyanya dan bahkan mengaku tidak paham bagaimana dirinya bisa sangat sukses.

"Sangat tidak masuk akal bagi saya. Baru-baru ini saya membaca lagi kisah Dragon Ball untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun dan walau aksi Frieza cukup tegang untuk menarik minat saya, saya masih heran mengapa itu begitu populer," papar Akira Toriyama dalam Shounen Weekly pada 2018. ***

(BBC)

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT