ADVERTISEMENT

Olah Tubuh dan Jiwa Pada Masa Prapaskah Agung Menurut Pastor Rusia

Rabu, 1 Maret 2023 10:00 WIB

Share
Tidak lupa menjalankan doa pagi dan petang saat berpuasa.
Tidak lupa menjalankan doa pagi dan petang saat berpuasa.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Umat Kristen Ortodoks memasuki masa Prapaskah Agung.

Ini merupakan masa penantian dalam menyambut Paskah nanti.

Dikutip dari OrthoChristian, sejumlah pastor Rusia memberi tahu bagaimana mempersiapkan tubuh dan jiwa pada masa Prapaskah Agung. Berikut rangkuman saran dan pesan mereka.

Abbas Luke (Stepanov), Pemimpin Biara Transfigurasi Suci di Pronsk Bryansk

Jika kamu ingin menjalani Prapaskah Agung bersama dengan Gereja, terutama jika tidak memiliki pengalaman berpuasa, disarankan untuk beralih ke pastor guna menentukan ukuran batasan tubuh, kerja doa, dan keterlibatanmu dalam kebaktian gereja.

Tujuan Prapaskah Agung adalah memperbarui kehidupan lahiriah dan batiniahmu sesuai dengan persyaratan Roh untuk berpartisipasi penuh dalam peristiwa Gereja Penyaliban Kristus dan Kebangkitan untuk disalibkan dan di masa depan dibangkitkan bersama-Nya.

Motif seperti menurunkan berat badan, karena saya muak dan lelah dengan segalanya, atau kulit saya akan menjadi halus dan elastis tidak sesuai di sini. Puasa bermakna dan berbuah jika ada waktu untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan sering menghadiri kebaktian tidak hanya di hari Minggu tetapi juga di hari kerja.

Pastor Anthony Borisov, Profesor Madya dari Akademi Teologi Moskow Departemen Sejarah Gereja

Kitab Suci dan seluruh tradisi rohani Gereja kita secara terbuka mengutuk setiap sikap munafik atas iman dan mengatakan untuk menjalani kehidupan spiritual yang sejati, pertama-tama kamu harus belajar untuk memenuhi perintah-perintah duniawi Musa. Mendasarkan pada mereka sebagai fondasi yang andal, kamu dapat mulai membangun bangunan kehidupan spiritual yang lebih sempurna, misalnya mulai berpuasa secara sadar.

Rasul Paulus dalam suratnya mengulangi bahwa berpantang makanan secara umum atau jenis makanan tertentu bukanlah tindakan keagamaan itu sendiri. Itu hanya diet. Bagaimana kita bisa mengubah pantang makanan menjadi bentuk ibadah? Dengan menempatkan cinta kepada Tuhan dan manusia sebagai dasar dari perilaku ini. Dalam praktiknya, ini berarti sebagai berikut.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT