POSKOTA.CO.ID - Walt Disney diharapkan menciptakan karakter putri penyandang disabilitas.
Kampanye seorang aktivis disabilitas asal Australia tersebut mendapat dukungan dari tokoh-tokoh terkenal Hollywood.
Hannah Diviney sejak lahir didiagnosis menderita cerebral palsy, gangguan saraf yang membatasi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh.
Cerebral palsy diderita sekitar 0,1 persen dari hampir 26 juta penduduk Australia.
Dia menggelar kampanye yang menyerukan agar rumah produksi Walt Disney menciptakan seorang putri penyandang disabilitas.
"Alasan khusus untuk itu adalah karena putri-putri Disney adalah yang paling banyak terlihat," jelas Hannah Diviney seperti dikutip dari Reuters pekan lalu.
Warga Sydney tersebut telah berhasil mengumpulkan sedikitnya 64 ribu tanda tangan orang-orang yang mendukung kampanyenya sejak diluncurkan pada 2020. Mereka yang mendukung termasuk aktor dan aktris papan atas Hollywood seperti Reese Witherspoon, Jameela Jamil, dan Mark Hamill.
Sosok putri yang diciptakan Disney diharapkan bisa membuka mata banyak orang untuk lebih menerima para penyandang disabilitas seperti dirinya.
Hannah Diviney tidak tanggung-tanggung menggelar kampanyenya. Dia mengecam penyanyi Beyonce dan Lizzo pada 2022 di Twitter karena menggunakan kata “spaz” dalam lirik lagu-lagu mereka.
Spaz dipandang sebagai istilah yang menghina mereka yang menyandang spastic diplegia.
"Hei Lizzo, kelumpuhan otak saya secara harfiah diklasifikasikan sebagai spastic diplegia, di mana spastisitas mengacu pada rasa sesak yang menyakitkan di kaki saya, jadi lagu baru Anda membuat saya sangat marah dan sedih. 'Spaz' tidak berarti ketakutan atau gila. Ini adalah hinaan. Ini tahun 2022. Lakukan hal yang lebih baik,” tulis Hannah Diviney dalam cuitannya di Twitter yang kemudian viral.
Belakangan kedua penyanyi tersebut menghapus kata tersebut dan merekam kembali lagu mereka.
Hannah Diviney mengatakan,"Saya tidak tahu bahwa mengubah lirik lagu adalah pilihan. Tetapi ternyata beberapa hari kemudian saya mendapat pesan dari seorang teman yang mengatakan,'Dia mengubahnya, periksa Instagramnya!' Ternyata Lizzo bilang pada intinya dia tidak tahu bahwa kata itu menghina.”
Dia juga bekerja sebagai editor untuk platform berita online untuk perempuan dan baru-baru ini membintangi serial TV Australia "Latecomers".
Dia ingin menggunakan suaranya untuk perbaikan nasib para penyandang disabilitas.
“Saya berharap dalam beberapa dekade mendatang akan ada banyak penyandang disabilitas, beberapa di antaranya bahkan mungkin belum lahir, yang dapat memiliki kehidupan yang lebih besar, lebih baik, lebih mudah, lebih inklusif karena hal-hal yang saya lakukan. Itulah tujuan akhir saya," pungkas Hannah Diviney. ***