ADVERTISEMENT

Penerbit Dikecam Menyensor Karya Gegara Merevisi Buku Klasik

Sabtu, 4 Maret 2023 21:00 WIB

Share
Kue dengan hiasan buku anak karya Roald Dahl
Kue dengan hiasan buku anak karya Roald Dahl "Matilda" di acara Cake and Bake di London Inggris pada 3 Oktober 2015.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Penerbit buku klasik anak-anak dituduh melakukan penyensoran oleh sejumlah kritikus.

Tudingan ini dilontarkan ke Puffin Books usai penerbit Inggris tersebut menghapus bahasa penuh warna karya Roald Dahl di buku-buku seperti “Charlie and the Chocolate Factory” dan “Matilda”. Tindakan itu dilakukan agar dapat lebih diterima pembaca modern.

Ulasan edisi baru buku-buku Roald Dahl yang kini ada di toko-toko buku menunjukkan adanya perubahan pada beberapa bagian. Seperti berat badan, kesehatan mental, jenis kelamin, dan ras.

Perubahan yang dilakukan Puffin Books, divisi di Penguin Random House, pertama kali dilaporkan surat kabar Daily Telegraph.

Augustus Gloop, sosok antagonis rakus Charlie dalam “Charlie and the Chocolate Factory” yang awalnya diterbitkan tahun 1964, tidak lagi disebut “sangat gemuk” tetapi hanya “sangat besar.”

Edisi terbaru “Witches” tentang seorang perempuan supernatural yang menyamar sebagai perempuan biasa yang sebelumnya digambarkan berprofesi sebagai “kasir di supermarket” atau melakukan pekerjaan “mengetik surat untuk pengusaha,” kini diubah menjadi “ilmuwan top” atau bekerja “menjalankan bisnis.”

Kata “hitam” dalam deskripsi traktor yang mengerikan di buku “The Fabulous Mr. Fox” tahun 1970-an telah dihapus. Mesin-mesin itu sekarang digambarkan sebagai “monster pembunuh yang tampak brutal.”

Kepekaan Budaya Versus Kebebasan Berekspresi

Perubahan pada buku-buku Roald Dahl ini menandai pertikaian terbaru dalam perdebatan soal kepekaan budaya. Ini terkait upaya para aktivis untuk melindungi kaum muda dari stereotip budaya, etnis, dan gender dalam sastra dan media lainnya.

Para kritikus menilai revisi buku agar sesuai dengan kepekaan abad ke-21 berisiko merusak kejeniusan karya seniman-seniman hebat dan membuat pembaca tidak menghadapi dunia apa adanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT