ADVERTISEMENT
Kamis, 9 Maret 2023 06:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
POSKOTA.CO.ID - “In the Name of God: A Holy Betrayal” menelusuri bunuh diri massal yang dilakukan Park Soonja dan para pengikutnya.
Sejumlah penyelidik pada waktu itu percaya bahwa tindakan tersebut pembunuhan yang disamarkan sebagai bunuh diri.
Sehari usai jasad Park Soonja dan para pengikutnya ditemukan pada 30 Agustus 1987 kemudian jaksa mengumumkan Park Soonja bunuh diri karena memiliki banyak hutang.
Pengikut Park Soonja melakukan tindakan yang sama karena mereka bergantung padanya secara spiritual. Jaksa menyebutnya sebagai bunuh diri massal yang tragis akibat fanatisme agama.
Banyak yang merasa penyelidikan tidak dilakukan dengan benar. Pemerintah mungkin tidak ingin memperumit masalah dengan mengatakan peristiwa tersebut adalah pembunuhan.
Ketua Komite Investigasi Khusus Kim Hyeon mengambil alih kasus tersebut pada waktu itu dan meyakini peristiwa ini pembunuhan yang disamarkan sebagai bunuh diri.
Misteri Kematian Lee Gyeongsu
Diyakini bahwa manajer dari pabrik Park Soonja, Lee Gyeongsu, mencekik semua orang sampai mati dan akhirnya gantung diri. Tanda di lehernya menceritakan kisah yang berbeda.
Tanda jeratan ada di sekeliling lehernya sama seperti tubuh lainnya yang berarti dia juga dicekik sampai mati. Melihat foto-foto yang diambil di situs menunjukkan bahwa tali itu tidak menyentuh bagian belakang lehernya sama sekali.
Pengungkapan ini mengisyaratkan bahwa orang lain mencekik Lee Gyeongsu sampai mati. Dia tidak gantung diri setelah membunuh orang lain.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT