Iyadullah, CEO Bank Sampah Digital, sulap sampah menjadi rupiah. (Foto/luthfi) 

Tangerang

Mau Sampah Jadi Uang? Samperin Aja Iyadullah, CEO Bank Sampah Digital yang Bisa Sulap Sampah Menjadi Rupiah

Jumat 24 Des 2021, 05:31 WIB

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Berawal dari keresahannya terhadap persoalan sampah yang banyak menumpuk di beberapa titik di Kota Serang, Iyadullah mencari cara untuk menyelesaikan persoalannya.

Bersama rekan-rekannya di Jurusan Agribisnis Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Iyadullah mencoba mendiskusikan cara penanganan tumpukan sampah-sampah itu.

Sehingga pada tahun 2017, Iyadullah bersama rekan-rekannya yang didampingi oleh seorang mentor yang mempunyai visi sama membuat gerakan Bank Sampah dan sulap sampah menjadi rupiah.

Dengan adanya bank sampah ini, Iyadullah mencoba mengubah mainset masyarakat terhadap sampah yang semula selalu dikumpulkan di tempat sampah untuk dibuang.

Dengan adanya bank sampah ini masyarakat justru diuntungkan, karena sampah yang dihasilkan bernilai rupiah.

"Jadi kalau sebelumnya masyarakat membayar iuran sampah, dengan adanya bank sampah ini mereka justru akan dibayar," katanya.

Sampah yang dibayar oleh bank sampah itu hanya pada kategori sampah non organik seperti kertas, plastik, botol-botolan dan lainnya.

Semua itu akan dibayarkan oleh bank sampah sesuai dengan harga pasaran.

Pembayaran biasanya akan dilakukan perbulan, setelah ada akumulasi jumlah sampah yang diberikan kepada bank sampah.

Masih dengan Iyadullah, catatannya ada di kami sesuai dengan hasil pengangkutan yang kami lakukan beberapa kali dalam seminggu.

Pada awal-awal memang dirinya menemukan kesulitan terutama meyakinkan masyarakat untuk mengikuti konsep yang ditawarkan oleh bank sampah.

Namun seiring perjalanan waktu, akhirnya masyarakat mau menerima dan mulai terbiasa untuk memisahkan jenis sampah yang mereka hasilkan.

"Pencatatannya juga waktu itu masih manual di atas kertas," ucapnya.

Tapi kemudian, pada tahun 2019 dirinya dan rekan-rekan lainnya diikutsertakan dalam sebuah program Kementerian Pendidikan bersama Kedai Reka yang terdiri dari beberapa kampus untuk project program Bank Sampah Digital (BSM).

Gol dari project ini adalah mengoptimalkan pengelolaan bank sampah secara digital melalui sebuah aplikasi yang bernama BSM yang saat ini sudah bisa digunakan baik oleh Mitra maupun anggota.

"Di aplikasi ini juga kita kembangkan, tidak hanya menabung, tetapi anggota juga bisa melakukan donasi untuk korban bencana serta bisa juga langsung dibelanjakan," ucapnya.

Lihat juga video “Sidang Isbat, Piluhan Pasutri Dapatkan Dokumen Nikah Resmi”. (youtube/poskota tv)

Saat ini, lanjutnya, baru Pemkot Serang Serang yang melakukan kerjasama dengan pihaknya. Ke depan, ia berharap akan banyak daerah lain yang melakukan kerjasama dengannya.

"Aset kita saat ini sudah cukup, seperti aplikasi buatan sendiri, lalu kendaraan pengangkut sampah, kemudian SDM kita juga sudah banyak," ucapnya.

Untuk menjadi anggota BSM, masyarakat cukup mengumpulkan minimal 20 KK yang dikordinir oleh seorang Mitra yang akan mengumpulkan sampah-sampah dari anggotanya. (luthfillah) 

Tags:
Mau Sampah Jadi UangSamperin Aja Iyadullah CEO Bank Sampah Digital yang Bisa Sulap Sampah Menjadi RupiahSulap Sampah Menjadi Rupiahbank-sampahmanfaatkan sampah

Administrator

Reporter

Administrator

Editor