ADVERTISEMENT

Waduh! Akibat Sampah Makanan Sandiaga Uno Sebut Negara Rugi Rp 213-551 Triliun Pertahun

Jumat, 8 Juli 2022 16:55 WIB

Share
Foto : Menparekraf Sandiaga Uno. (Ist.)
Foto : Menparekraf Sandiaga Uno. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan penanganan sampah makanan bisa mengatasi masalah ekonomi masyarakat. Akibat sampah makanan negara mengalami kerugian ekonomi Capai Rp 213-551 Triliun per tahun.

Menurut kajian Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.

"Besarnya intensitas makanan yang terbuang menjadi sampah tentu berdampak terhadap beberapa sektor seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Akibat sampah makanan ini, negara setidaknya mengalami kerugian ekonomi yang mencapai Rp213 triliun - Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen Produk Domestik Bruto Indonesia," ungkap Menparekraf.

 

"Kalau dilihat sangat ironis ya harga cabai mahal, bahan makanan mahal, tapi kita buang-buang di sini. Oleh karena itu harus ada perubahan perilaku," tambah Sandiaga dalam keterangan resminya Jumat, (8/7/2022).

Berdasarkan data The Economist Intelligence, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia selain Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Catatan tersebut didukung hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sejumlah lembaga mengenai hasil studi komprehensif terkait Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia pada 2021.

 

Melalui FGD tersebut, diharapkan menciptakan solusi dan langkah menangani sampah makanan (food loss and waste) di industri pariwisata dalam upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disebut berkomitmen turut aktif dalam mengatasi isu perubahan iklim, salah satunya dengan menyelenggarakan FGD Pengelolaan Food Waste di industri pariwisata berlandaskan arahan Presiden Joko Widodo di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Roma, Italia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT