Pesatnya Penjualan Otomotif, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 7,07 di Kuartal II Tahun 2021

Jumat 06 Agu 2021, 14:31 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. (foto: biro humas kemendag)

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. (foto: biro humas kemendag)

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada  triwulan II 2021 sebesar  7,07 persen di antaranya didukung pesatnya penjualan otomotif.

"Pertumbuhan ini didukung pesatnya  penjualan  kendaraan bermotor  dan  penjualan  ritel  pada  triwulan  II  2021,"  " terang Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Lutfi menegaskan penjualan mobil tumbuh 758,68 persen  dan sepeda motor tumbuh 268,64 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

 Itu disampaikan Lutfi dalam acara dialog  ‘Pertumbuhan  Ekonomi dan  Kinerja Perdagangan  Indonesia  Q2 –2021’,  Kamis (5/8/2021) sore.

Dialog yang berlangsung secara virtual tersebut juga menghadirkan pembicara  Ketua Kamar Dagang dan  Industri  (Kadin)  Indonesia  Arsjad  Rasjid dan ekonom Chatib Basri.

Mendag juga menegaskan momentum pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  pada  triwulan  II  2021 sebesar  7,07 persen harus terus  dijaga  di  tengah  pandemi  Covid-19.

 Lutfi mengatakan pertumbuhan pada triwulan II sangat menggembirakan yaitu 7,07 persen dibandingkan periode yang  sama  tahun  2020.  

Namun demikian, Lutfi mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi situasi pandemi. Pertumbuhan  ekonomi pada triwulan  II  tahun  ini  memberi  momentum  yang  baik  bagi ekonomi   Indonesia.   

Namun, Mendag   Lutfi   tidak   menafikan   bahwa   pertumbuhan   ekonomi Indonesia  masih  dibayang-bayangi  dinamika  kasus  Covid-19.

“Hal yang perlu menjadi perhatian bersama  di  masa  pandemi  adalah  perpindahan  orang yang harus dapat dikendalikan,” kata Mendag Lutfi.

Pada kesempatan yang sama, ekonom Chatib Basri menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang besar dipengaruhi peningkatan mobilitas pada triwulan II 2021 ketika kasus Covid-19 sedang landai.

“Pandemi (kasus Covid-19)  turun,  mobilitas  meningkat.  Permintaan  naik  akibat  mobilitas kembali,  permintaan  di  sektor  rumah  tangga  ini  direspons  dengan  penambahan  produksi,” kata Chatib.Chatib.

Ia menilai  pemerintah  harus  mampu  menjaga momentum  pertumbuhan  ekonomi  di atas 7 persen   tersebut. Tetapi hal ini harus dilakukan   dengan   tetap   memperhatikan   mobilitas masyarakat. 

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pentingnya terus menggencarkan program  vaksinasi  agar  Indonesia  tidak  ketinggalan  momentum  permintaan  di  pasar  global. 

Ia menilai,  industri  manufaktur  Indonesia  harus  dapat  beroperasi  secara  optimal  agar  permintaan komoditas global dapat diisi oleh produk-produk manufaktur dari Indonesia.

"Industri manufaktur yang esensial dan berorientasi ekspor seharusnya dapat menjawab peluang pasar global ini, tentu dengan syarat ada vaksinasi dan protokol kesehatan ketat yang diterapkan,” ujar dia. (johara)

Berita Terkait
News Update