Obrolan Warteg: Bayangan Tak Seindah Kenyataan

KIAN mendekati hari pemungutan suara pilpres dan pileg, situasi kian menghangat. Saling kritik antar elite politik, semakin santer. Dapat diibaratkan tiada hari tanpa kritik, dan saling serang. Di

Nasinya nambah lagi sama sayur dan tempenya satu, kata Heri saat maksi di warteg langganan bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi. Loh nambah lagi, sampai dua kali. Lagi kemaruk, apa mabuk, kata Yudi

Mencuat usulan agar format debat perlu diubah guna mencegah, setidaknya mengurangi peluang saling serang dan menjatuhkan.

Tumben Bro, pergi begitu saja, biasanya tak lupa salaman sebelum kita berpisah, sindir Heri kepada sohibnya, Mas Bro dan Yudi, usai maksi bersama di warteg langganan.

Ada apa Bro, terlihat resah dan gelisah?, tanya Heri kepada sohibnya mas Bro, usai maksi bersama di warteg langganan. Iya kelihatannya ada sesuatu. Bilang saja, siapa tahu kita bisa saling sharing

Ibarat mengemudikan kendaraan bermotor, mobil misalnya, sesekali melihat kaca spion, jika diperlukan.Tetapi apa jadinya, jika terus menerus melihat kaca spion selama mengendarai mobil.

Sebagai manusia tentu ingin semuanya lebih baik dari tahun lalu

Memang lidah tak bertulang. Tak terbatas kata – kata. Tinggi gunung seribu janji. Lain di bibir lain di hati... . Begitu senandung Heri ketika memasuki warteg untuk maksi bersama sohibnya, Mas Bro.

JELANG pemilu legislatif, persaingan parpol agar bisa lolos dan menguasai menuju Senayan, semakin ketat. Berbagai cara dilakukan oleh para petinggi parpol dan kadernya yang berlaga dalam pesta demokr

Kerukunan dan kebersamaan harus semakin ditingkatkan, mengingat polarisasi tidak bisa dihindarkan karena adanya beda pilihan dan dukungan politik.

Menjadi aneh, jika dalam berpolitik selalu mencari – cari musuh, bukan memperbanyak kawan dalam upaya menguatkan perjuangan bagi kemaslahatan umat.

Tahun baru itu perjalanan waktu, dari 2023 menjadi 2024.Waktu memang tidak berjalan mundur, tetapi maju, terus maju.

Malam tahun baru kalian hendak kemana?, tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

TOLERANSI menjadi kata yang acap diperbincangkan setiap perayaan hari besar keagamaan, termasuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan lainnya. Para elite politik tak ketinggalan menekankan perlunya memba

Harga komoditas pangan jelang Natal menunjukkan tren peningkatan seperti beras, telur, bawang, cabai, tepung terigu dan beberapa jenis ikan, misalnya ikan kembung, tongkol. Harga jagung juga naik.

Mendengar ulah Heri, kedua sohibnya mas Bro dan Yudi saling pandang, tak terkecuali Ayu Bahari, pedagang warteg langganan, ikut senyam- senyum.

Suhu politik dirasakan kian memanas. Debat perdana capres telah berlalu, tetapi saling sindir dari ketiga capres atau kader pendukungnya masih berlalu. Tak sedikit materi yang pernah diperdebatkan.

POLITIK uang, politik identitas, politik adu domba harus ditinggalkan, jika ingin mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas. Ini telah menjadi komitmen bersama semua parpol peserta pemilu,

Diduga ada tindak pidana pencucian uang dalam kampanye Pemilu 2024. Terendus, ada potensi seseorang mendapatkan sumber ilegal untuk membantu kampanye.

Capres Ganjar Pranowo tidak ambil pusing soal hasil survei tentang elektabitasnya dalam pilpres 2024. Di mana hasil survei menunjukkan dirinya bersama Mahfud MD, berada di posisi paling bawah