Tahun baru itu perjalanan waktu, dari 2023 menjadi 2024.Waktu memang tidak berjalan mundur, tetapi maju, terus maju. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam, hari, minggu, bulan dari Januari hingga Desember disebut setahun. Itulah sebabnya Desember disebut akhir tahun.
“Kalau itu sih sudah paham, tetapi bicara dari waktu ke waktu, maksudnya apa?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Tentu, dalam perputaran waktu terdapat tanda – tanda. Sesuatu yang sudah kita alami, kita jalani baik suka maupun duka,” kata Yudi.
“Oke itu juga sudah paham, lantas apa yang hendak dikata,” tanya Heri.
“Kejadian - kejadian yang sudah kita jalani ini yang hendaknya kita maknai,” kata mas Bro.
“Loh katanya masa lalu tak perlu diingat lagi,” kata Heri.
“Ya iyalah, buat apa masa lalu kita ingat lagi, apalagi masa buruk,” kata Yudi.
“Memang benar, kejadian masa lalu tak perlu disesali. Tetapi ini bukan untuk mengingat, melainkan melakukan perenunga diri,” kata mas Bro.
“Maksudnya gimana?,” tanya Heri.
“Perenungan diri perlu sebagai rujukan. Apalagi, karena kekurang cermatan kita, kurangnya kehati - hatian membuat keputusan yang diambil saat itu merugikan diri sendiri dan orang lain,” jelas mas Bro.
“Oke, gue paham. Perenungan pengalaman masa lalu diperlukan sepanjang dapat dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi diri agar perjalanan ke depan menjadi lebih baik lagi,” kata Yudi.