ADVERTISEMENT
Selasa, 31 Januari 2023 21:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Kusta termasuk salah satu penyakit tertua di dunia namun upaya penanggulangannya kerap terabaikan.
Meskipun prevalensi secara nasional lebih kecil tetapi Indonesia masih menjadi penyumbang kasus kusta nomor tiga di dunia setelah India dan Brazil.
Untuk memperingati Hari Penyakit Tropis Terabaikan (NTD) 2023, jurnalis Pos Kota mewawancara Direktur Eksekutif Yayasan NLR Indonesia Asken Sinaga.
Yayasan NLR Indonesia merupakan lembaga yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta.
Wawancara ini guna menggali lebih dalam persoalan eliminasi kusta di Indonesia, stigma dan diskriminasi, dan upaya pemberantasannya. Berikut petikannya.
Kusta di Indonesia dinyatakan telah tereliminasi oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2000. Tetapi mengapa Indonesia masih menempati peringkat ke-3 sebagai negara penyumbang kusta?
Indonesia mencapai eliminasi pada tahun 2000. Namun sampai sekarang 2 Desember statusnya masih sama di tempat ketiga setelah India dan Brasil.
Berdasarkan beberapa diskusi denganKementerian Kesehatan ada beberapa sebab.
Pertama, kurangnya kerjasama lintas sektor dan lintas program di Indonesia untuk penanganan kusta.
Jadi kusta sendirian, penyakit lain sendirian, topik-topik kesehatan lain sendirian. Kurang kerjasama lintas sektor, lintas program, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT