SWEDIA, POSKOTA.CO.ID - Greta Thunberg mendorong Australia untuk bangun dan mengurus krisis iklim darurat layaknya sebuah keadaan darurat.
Aktivis lingkungan ini memperingatkan mereka yang mengandalkan para politisi untuk menyelamatkan planet.
Komentarnya bertepatan dengan Konferensi Perubahan Iklim tahun ini (COP27) yang akan akan digelar Minggu besok di Mesir.
"Kelihatannya banyak orang di Australia berpikir kalau kita punya pemerintahan baru, semuanya akan baik-baik saja," katanya dari kediamannya di Swedia seperti dikutip dari ABC pada Jumat (4/11/2022).
"Tentu saja ini sama sekali tidak benar."
Greta Thunberg mengatakan dia selalu menjauh dari keterikatan politik dan berargumen jika politik dari segala partai telah gagal untuk menindaklanjuti kondisi darurat iklim.
"Saya tidak pernah mendukung partai mana pun," ucapnya.
"Kadang orang berasumsi saya mendukung partai Hijau yang tentu saja tidak benar. Semua ideologi dan partai politik gagal menciptakan perubahan yang bermakna."
COP27 Adalah Penipuan
Lebih dari 35 ribu delegasi akan menghadiri pertemuan di Sharm El Sheikh bersama lebih dari 100 pemimpin dunia.
Namun Greta Thunberg mengaku skeptis terhadap kemungkinan hasil dari pembicaraan KTT iklim PBB tersebut.
Dia menilai pemimpin dunia mengucapkan hal-hal yang membuat mereka terlihat melakukan sesuatu padahal sebetulnya tidak berbuat apa pun.
Pada KTT di Glasgow tahun lalu, hampir 200 negara setuju untuk membahas dan memperkuat target emisi mereka akhir tahun ini.
Tetapi hingga September, hanya 24 negara yang sudah melaporkan rencana mereka kepada PBB, serta menjelaskan bagaimana mereka ingin mencapai target yang baru.
Greta Thunberg berpendapat KTT iklim "menjadi kesempatan bagi penyumbang polusi besar untuk melakukan greenwash ... menggunakan taktik kehumasan dan strategi komunikasi melalui politik.”
"COP27 akan terhitung sukses atau saya anggap sebuah kemajuan kalau semakin banyak orang menyadari bahwa konferensi tersebut adalah sebuah penipuan."
Belum Terlambat Untuk Bergerak
Greta Thunberg mengatakan dirinya tidak pesimis atau pun optimis tentang krisis iklim.
"Saya selalu bilang saya seorang realis. Sangat mungkin bagi kita untuk menghindari konsekuensi terburuk dari krisis ini. Tetapi ini tidak akan terjadi kalau kita terus-menerus seperti ini," tuturnya.
Dia memelopori gerakan di sekolahnya di Swedia empat tahun yang lalu dengan harapan menambah kesadaran tentang keadaan darurat iklim.
Tujuan dari aksi tersebut adalah untuk mengedukasi orang.
Menurutnya cara komunikasi seperti ini yang dianggapnya sukses.
"Saya memberi tahu apa yang nyata terjadi, tidak berusaha mengemas pesan sesuai keinginan siapa-siapa untuk menyenangkan mereka," ungkapnya.
Menurutnya usaha individu tidak akan pernah menyelamatkan planet.
"Bahkan jika saya melakukan segalanya dengan benar, saya tak cukup dengan hanya hidup dan membayar pajak. Jadi menjalani hidup yang berkelanjutan tidak mungkin tercapai di masa sekarang," lanjut dia.
Analisa terbaru PBB menemukan tidak ada langkah kredibel untuk membatasi pemanasan global di angka 1,5 derajat.
Di luar prediksi buruk tersebut, Greta Thunberg mengatakan melawan perubahan iklim masih menjadi tanggung jawab utama manusia.
"Ini adalah pertanyaan moral. Bukan lagi tentang politik. Ini hanyalah sesuatu yang masuk akal dan dasar dari moral,” pungkas Greta Thunberg. ***