ADVERTISEMENT

Bisa Tarik Uang Rp 25 Miliar Dari ATM Bikin Pria Ini Kaya Mendadak

Senin, 3 Oktober 2022 09:00 WIB

Share
Menarik uang dari mesin ATM.
Menarik uang dari mesin ATM.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AUSTRALIA, POSKOTA.CO.ID - Bisa menarik uang dari anjungan tunai mandiri (ATM) secara tak terbatas sungguh menjadi hal tidak terbayangkan.

Apalagi ketika tindakan ini tidak diketahui bank?

Peristiwa ini dialami Dan Saunders. Dia warga Wangaratta, kota di sebelah utara Melbourne Australia.

Tanpa sengaja dia menemukan kelemahan system yang membuatnya bisa menarik uang hingga 1,6 juta dolar atau sekitar Rp 25 miliar dari mesin ATM tanpa diketahui bank.

Dan Saunders seperti menemukan mesin cetak uang pribadi.

Hal ini dia ketahui saat berada di bar pada suatu malam. Dia ingin mengecek saldo rekeningnya melalui ATM dan mendapatkan pesan informasi saldo tak tersedia.

Dia lantas mentransfer 200 dolar dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan. Namun informasi di layar menyebutkan transaksi batal dan kartu langsung keluar dari mesin ATM.

"Saya pikir ini aneh sekali," kata Dan Saunders.

Dia merasa aneh. Kemudian mengecek apakah bisa menarik uang 200 dolar dari rekening tabungannya. Ternyata dia bisa menarik uang 200 dolar.

Dia masih dalam malam yang sama dalam perjalanan pulang. Kemudian melewati mesin ATM. Iseng-iseng memindahkan uang 200 dolar dan menariknya. Ternyata uangnya keluar.

Dia coba lagi. Kali ini mentransfer 500 dolar dan 600 dolar dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan. Ternyata uangnya bisa ditarik. "Seperti sulap," ungkap Dan Saunders.

Hal ini terjadi terus menerus. Berapa pun uang yang dia transfer dari dua rekening yang dimilikinya maka uangnya bisa dia ambil.

Semua transaksi aneh ini hanya terjadi pada dini hari.

Dan Saunders menyadari ada kelemahan sistem yang hanya terjadi pada pukul 01.00 hingga 03.00 ketika mesin ATM dalam status offline dan terputus dari jaringan bank.

Kelemahan system membuat Dan Saunders langsung menjadi jutawan. Diaseperti ketagihan menarik uang. "Saya seperti manusia gua yang menemukan api," ujarnya.

Dia sempat menghubungi banknya dan menerima pemberitahuan tidak ada yang aneh dengan rekeningnya.

Dia selama 4,5 bulan berbekal uang ATM untuk makan malam di restoran-restoran mewah dan mengadakan pesta setiap akhir pekan bersama kawan-kawannya.

Kemudian menyewa jet pribadi dan vila, mengundang kawan baik lama maupun baru untuk menikmati makanan dan minuman, semuanya dengan uang yang dia tarik dari ATM.

Dia melunasi uang kuliah beberapa kawan dan mengirim salah satunya untuk menempuh studi di Prancis.

Namun menjadi jutawan dadakan tak membutnya tenang. Perasaan bersalah begitu besar. Bahkan dia bermimpi digerebek polisi. Ada rasa khawatir dan perasaan bersalah yang menghantuinya.

Beberapa bulan menjadi orang kaya baru tak membuatnya bisa hidup tenang.

"Jika Anda selama ini menjadi orang baik-baik dan tiba-tiba melakukan hal yang buruk, tubuh Anda menolak secara natural," kata Dan Saunders.

Dia lalu mendatangi terapis dan menceritakan semua yang dilakukannya. Terapis menyarankannya menyerahkan diri ke pihak berwenang.

Pada Juni dan Juli 2011 dia mengontak bank. Pihak bank mengatakan polisi akan menghubungi namun penjemputan oleh polisi tak pernah terjadi.

Dan Saunders usai mengontak bank kemudian sengaja tampil di sejumlah media untuk menceritakan kisahnya membobol ATM.

Apparat penegak hukum turun tangan baru pada 2014. Dia menghadapi dakwaan penipuan dan pencurian serta divonis bersalah.

Dan Saunders dijatuhi hukuman penjara satu tahun plus kerja sosial selama 18 bulan.

Dia bebas pada Mei 2016 dan kini kembali menekuni pekerjaan lamanya sebagai bartender.

"Saya banyak belajar bahwa kita ini saat menghadapi godaan, kita mudah kehilangan diri kita yang sebenarnya. Namun sekarang perlahan-lahan saya kembali ke diri saya yang dulu," pungkasnya. ***

(BBC, Vice)

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT