Kelompok Anti Aborsi di AS Bujuk Masyarakat Berubah Pikiran

Rabu 17 Agu 2022, 19:00 WIB
Bayi dalam rahim (Ilustrasi).

Bayi dalam rahim (Ilustrasi).

AS, POSKOTA.CO.ID - Para perempuan yang memilih melakukan prosedur aborsi dibujuk dengan gigih agar berubah pikiran.

Tindakan ini dilakukan Mark Baumgartner. Dia bergerak dengan kelompok anti aborsinya “Saat Pengharapan” (A Moment of Hope).

Dia memarkir mobil karavannya yang berstiker “Tes USG Kehamilan” di luar klinik Planned Parenthood di Columbia Carolina Selatan.

Mark Baumgartner mengatakan tidak mencoba untuk mempermalukan atau membuat takut para perempuan yang ingin melakukan aborsi.

Dikutip dari Associated Press, mantan pilot berusia 53 tahun itu berhenti dari pekerjaannya 10 tahun lalu untuk mendirikan kelompok anti aborsi “Saat Pengharapan”.

Sementara Keluarga Berencana (Planned Parenthood) sendiri adalah lembaga nonprofit yang menyediakan perawatan kesehatan reproduksi. Termasuk prosedur aborsi di AS dan seluruh dunia.

“Ada kelompok anti-aborsi lain yang datang dengan pola pikir untuk berkhotbah atau meneriaki para ibu,” kata Mark Baumgartner.

Dia melanjutkan,”Kami rasa itu justru merugikan gerakan ini. Misi kami di sini, di depan klinik aborsi, adalah menjadi harapan terakhir dan menolong para ibu yang datang untuk melakukan aborsi.”

Anggota kelompoknya setiap pagi berdiri di sekitar klinik Keluarga Berencana. Mereka siap menyambut mereka yang berkunjung ke klinik itu untuk menjalani prosedur aborsi.

“Bapa di Surga, kami memohon pertolonganmu hari ini. Kami berdoa semoga tidak ada aborsi hari ini,” katanya melalui sambungan radio kepada para anggota.

Mark Baumgartner melambaikan tangannya setiap kali ada mobil yang masuk ke area klinik. Sementara anggota kelompoknya mengulurkan tangan mereka untuk menawarkan bingkisan berisi informasi, produk perawatan, dan miniatur janin plastik, sebagai cara untuk membuka obrolan dengan para pengunjung klinik.

“Kami ingin berbicara dengan anda. Kami membawa bingkisan untuk anda,” ungkapnya. “Kami hanya perlu lima sampai sepuluh detik dari waktu anda.”

Dia dan anggotanya akan mengajak bicara perempuan-perempuan itu di dalam mobil karavan, berdoa bersama mereka, dan menawari mereka untuk melakukan USG kehamilan.

“Banyak ibu yang datang untuk melakukan aborsi merasa ketakutan. Mereka merasa terjebak. Banyak dari mereka merasa tertekan berada di sini. Untuk itu kami menawarkan bantuan dan sumber daya bagi mereka untuk memperluas pilihan," ujar Mark Baumgartner.

Kelompoknya akan menghubungkan sang ibu dengan tim perawatan kehamilan apabila sang ibu bersedia. Tim perawatan kehamilan terdiri dari anggota gereja setempat yang akan melakukan pendampingan selama satu tahun dan menawarkan bantuan serta dukungan.

Mark Baumgartner memperkirakan klinik itu melakukan 1.600 prosedur aborsi pada tahun lalu. Sedangkan kelompoknya dapat membujuk 66 perempuan untuk berubah pikiran. ***

Berita Terkait
News Update