Tawarkan Udara Segar, Helm Anti Polusi Menjadi Bagian Dari Solusi

Kamis 01 Sep 2022, 08:00 WIB
Produksi helm sepeda motor di Shellios Technolabs.

Produksi helm sepeda motor di Shellios Technolabs.

INDIA, POSKOTA.CO.ID - Situasi yang memprihatinkan ketika polusi melanda kota.

Dampak polusi yang tidak tertanggungkan membuat berbagai pihak berupaya mengatasinya. Namun di sisi lain ini merupakan peluang untuk menjadi bagian dari solusi.

Seperti yang dilakukan perusahaan rintisan di India Shellios Technolabs. Perusahaan ini melihat peluang tersebut.

Baru-baru ini perusahaan tersebut mengembangkan helm anti polusi. Ini memungkinkan penggunanya menghirup udara segar di kawasan-kawasan yang udaranya mengandung polutan dalam kadar tinggi.

India memiliki kota yang dilanda polusi. Sebanyak 35 kota di India termasuk dalam kelompok 50 kota paling tercemar di dunia.

Shellios menyebut helm dapat menyaring 80 persen polutan. Pendirinya, Amit Pathak, meyakini produknya ini akan sangat diminati mengingat kebutuhannya yang luar biasa tinggi. Tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri.

“Ini pasar yang besar. Anda tahu di jalanan India ada lebih dari 20 juta kendaraan roda dua dan setiap tahun jumlahnya bertambah sekitar 10 persen. Jadi ini adalah pasar yang sangat besar. Menciptakan produk yang tepat untuk dapat memenuhi sebagian dari pasar itu adalah tujuan langsung kami," katanya seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (30/8/2022).

Helm ini dilengkapi unit pemurnian udara. Unit itu memiliki fiiter dan kipas yang dapat menyaring polutan dan mengeluarkan udara segar. Helm tersebut dioperasikan dengan baterai yang tenaganya bisa diisi ulang melalui slot micro-USB. Setiap pengisian penuh tenaga memungkinkan helm itu berfungsi selama enam jam.

Rahul Kumar, seorang pengendara sepeda motor, mengaku senang dengan helm Shellios.

“Ini helm anti polusi. Anda tidak akan merasakan udara tercemar saat memakai helm ini. Rasanya seperti Anda bernapas dalam kenyamanan rumah. Ini sangat nyaman. Polusi di luar ruangan tidak terasa sama sekali saat memakai helm ini," katanya.

Helm seberat 1,5 kilogram ini sebetulnya dikembangkan Amit Pathak sejak 2016. Namun baru mulai dipasarkan pada 2019 di New Delhi.

Namun peminatnya rendah karena harganya yang mahal. Sekitar $ 56 dolar atau hampir empat kali lipat dari harga helm biasa.

Shellios kini berusaha menurunkan harganya dengan memangkas biaya produksi. Salah satunya dengan bekerja sama dengan produsen besar untuk mengembangkan versi yang lebih ringan dari bahan termoplastik dan bukan dari bahan serat kaca. ***

Berita Terkait

Gas Air Mata, Berikut Ini Faktanya

Rabu 05 Okt 2022, 09:00 WIB
undefined

Sampah Plastik di Cilegon Diolah Jadi BBM

Jumat 14 Okt 2022, 17:00 WIB
undefined
News Update