Foto : Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah. (Ist.)

Nasional

Belum Kelar Minyak Goreng Kini Solar Langka, Pengamat : Ini Seperti Pemerintah Ingin Tarik Subsidi

Selasa 29 Mar 2022, 15:43 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menjelaskan, pemerintah seharusnya langsung sigap untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar jenis solar subsidi yang mulai langka disejumlah wilayah di Indonesia.

Dia menganjurkan untuk memikirkan kembali penataan distribusi solar subsidi yang dilakukan BUMN atau perusahaan lain agar distribusi solar tak lagi dimonopoli. Pasalnya, struktur pasar monopoli menimbulkan  inefisiensi dan pelayanan buruk kepada konsumen.

"Pemerintah seharusnya menyelidiki apa yang terjadi, apakah ada mafia yang bermain dibalik kelangkaan ini atau memang benar-benar langka. Sampai sekarang ini kan pemerintah masih diam saja," ujar Trubus Kepada Poskota.co.id, Selasa, (29/3/2022).

 

Menurutnya, apabila kelangkaan ini terjadi karena ulah dari mafia atau pemilik perusahaan yang terimbas dari efek pandemi sudah seharusnya pemerintah menertibkannya serta memberikan kebijakan yang sesuai atau hukuman yang setara.

"Kalau perusahaan yang nakal pasti karena terimbas dari pandemi. Mereka mencari pengeluaran yang lebih erit salah satunya membeli bahan bahar bersubsidi. Mereka kan pasti cari solusi agar biaya produksi lebih irit," tambah Trubus.

Selain itu, dirinya juga mengkhawatirkan apabila kelangkaan ini hanya permainan pemerintah yang ingin menghapuskan subsidi terhadap bahan bakar tersebut. Pasalnya, dari pandangnnya, hal seperti ini kerap dilakukan oleh pemerintah. Ia pun mencontohkan kelangkaan minyak goreng yang berujung ditariknya subsidi.

 

"Ini juga seperti akal-akalan pemerintah untuk menghapus subsidi. Hal itu terjadi pada minyak goreng kan. Ujungnya rakyat yang susah, kalau begini terus bisa jadi nanti Indonesia akan suruh karena harga kebutuhan semua naik," katanya

Belum usai masalah kelangkaan minyak goreng masyarakat harus kembali dihadapkan pada masalah baru. Pasokan bahan bakar minyak solar dikabarkan menipis di sejumlah daerah.

 

Provinsi Bengkulu misalnya, sang gubernur berniat untuk mengajukan penambahan kuota subsidi Solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Ini dilakukan karena pasokan solar di Bengkulu tak stabil hingga menimbulkan antrean yang panjang. (CR-04)

Tags:
solar langkapengamat-kebijakan-publiktrubus rahadianto

Administrator

Reporter

Novriadji

Editor