ADVERTISEMENT
Jumat, 19 Maret 2021 16:51 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih mengatatakan, telah terjadi kasus pencurian 21,5 ton BBM jenis solar dari Single Point Mooring (SPM).
Dia menyebutkan, dalam kasus ini ditetapkan empat tersangka. Menurut Brigjen Yassin Kosasih, salah satu tersangka pernah bekerja atau bekas pegawai mekanik di Pertamina.
Salah satu dari empat tersangka yang masih buron tersebut pernah bekerja di SPM alias tempat bongkar muat BBM tengah laut milik PT Pertamina di perairan Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: PKS Minta BPH Migas Tingkatkan Pengawasan BBM
Berbekal pengetahuan dari salah satu tersangka jebolan Pertamina, komplotan ini bisa dengan mulus menjalankan aksinya.
"Salah satu tersangka ini adalah mantan dari mekanik yang pernah bekerja di SPM tersebut, sehingga yang bersangkutan sangat tahu bagaimana cara kerja di SPM," kata Yassin di Mako Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/3/2021).
Di tempat yang sama, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Putut Andriatno menuturkan, jebolan pekerja Pertamina yang dimaksud ialah tersangka bernama Johnsle.
Baca juga: Pertamina Proyeksikan Impor BBM Sebesar 113 Juta Barel Tahun Ini
Menurutnya, Johnsle adalah tenaga kontrak yang ditugaskan memperbaiki kerusakan di tempat bongkar muat BBM tengah laut tersebut. Namun sejak 3 tahun lalu, Johnsle sudah tak aktif menjadi bekerja di Pertamina.
"Saya sampaikan dia adalah mantan tenaga kontrak yang kami pekerjakan oleh Pertamina untuk di perbaikan ataupun kerusakan yang ada di SPM," kata Putut.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT