Usulkan Subsidi Tertutup, YLKI Sebut Kasus Minyak Goreng Seperti Drama Korea Karena Tak Kunjung Selesai

Rabu 30 Mar 2022, 19:57 WIB
Warga mengantre beli minyak goreng murah. Ahmad Tri Hawaari

Warga mengantre beli minyak goreng murah. Ahmad Tri Hawaari

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar untuk minyak goreng curah Rp14 ribu per liter dilakukan subsidi tertutup. Caranya dengan diberikan kepada orang per orang agar lebih tepat sasaran.

"Seperti yang dijelaskan oleh YLKI sebelumnya,  minyak goreng sebaiknya bersifat tertutup saja. By name by address, sehingga subsidinya tepat sasaran. Sedangkan subsidi terbuka seperti sekarang berpotensi salah sasaran," ujar Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyanto kepada Poskota.co.id, Rabu, (30/3).

Menurut dia, subsidi minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter berpotensi salah sasaran karena barangnya gampang diborong oleh kelompok masyarakat mampu.

"Dan masyarakat menengah bawah akibatnya kesulitan mendapatkan minyak goreng murah. Pemerintah seharusnya belajar dari subsidi pada gas melon," tambahnya.

Oleh karena itu, YLKI mendesak pemerintah untuk memerketat pengawasan terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu per liter agar tepat sasaran.

"Jangan sampai kelompok konsumen minyak goreng premium mengambil hak konsumen menengah bawah dengan membeli, apalagi memborong minyak goreng non premium yang harganya jauh lebih murah,"ujarnya.

Selain itu, YLKI juga menyoroti pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan yang menyebut adanya mafia yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Menurutnya hukuman yang diberikan berupa hukuman penjara dan denda belum cukup untuk memberantas mafia tersebut.

"Dalam undang-undang sudah tertulis jelas hukumannya apa, denda juga ada, tapi kalau pelakunya besar hukuman seperti itu masih biasa saja. Dari data sekarang pihak pemerintah terus mengumpulkan barang bukti dan tersangkanya, kita lihat saja apa benar itu," tuturnya.

Diluar hal tersebut, menurut Agus, pemerintah belum memberikan solusi kepada masyarakat bagaimana mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan harga terjangkau di pasaran.

Pengurus YLKI itu menyebut  kasus minyak goreng seperti drama Korea karena episodenya tak kunjung selesai.

Berita Terkait

Rekomendasi Drama Korea Oktober 2022

Rabu 12 Okt 2022, 22:20 WIB
undefined
News Update