Sangat Kreatif, Warga KotaTangerang Dirikan Komunias Bimasena, Olah Sampah Rumahan Jadi Pupuk dan Bio Solar

Rabu 08 Des 2021, 01:38 WIB
Warga Perumahan Angkasa Pura 2 Kota Tangerang memilah sampah, untuk dioleh jadi pupuk dan bio solar. (iqbal)

Warga Perumahan Angkasa Pura 2 Kota Tangerang memilah sampah, untuk dioleh jadi pupuk dan bio solar. (iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga Kota Tangerang mulai melakukan pengolahan terhadap sampah rumahan. Bahkan sampah mereka disulap menjadi sesuatu yang memiliki fungsi. 

Sampah sudah bukan lagi permaslahan baru di Indonesia.  Berbagai solusi sudah digunakan untuk terus mengurangi jumlah sampah. Salah satunya adalah dengan mengolah sampah rumahan sendiri, seperti membuat pupuk. 

Warga RW.07 Kelurahan Karang Anyar, Perumahan Angkasa Pura 2, membentuk komuniitas untuk mengolah sampah warga, sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah yang terjadi baik di lingkungan maupun di rumah-rumah warga. 

Warga Perumahan Angkasa Pura 2, Kota Tangerang mencari solusi tentang permasalahan sampah rumahan. Warga melakukan iset ke berbagai tempat, lalu memuuskan mengolah sampah sendiri denan mendirikan komunitas Bimasena. Sampah dipilah organik dan non organik lalu diolah menjadi pupuk dan bio solar.

“Awalnya, karena ada permasalahan penumpukan sampah. Kami akhirnya carikan solusi, riset ke beberapa tempat dan diputuskanlah untuk kami mengolah sampah sendiri dengan mendirikan BIMASENA ini,” ujar Fahmi Iqbal, Ketua RW.07 Perumahan Angkasa Pura 2, Selasa (7/12/2021). 

Ketua BIMASENA, Prima Diansyah mengatakan bahwa BIMASENA merupakan anagram dari Bersih Indah Makmur Sejuk Nan Asri. BIMASENA berfungsi sebagai pengolah dan pengelola sampah untuk warga RW.07 Perumahan Angkasa Pura 2. 

“Jadi prosesnya, sampah-sampah warga kami kumpulkan, lalu kami pilah mana yang organik dan non-organik. Sampah organik kami cacah lalu diolah oleh maggot. Kemudian, sampah plastik kami olah menjadi bio solar dengan menggunakan alat pyrolysis,” jelasnya. 

Ia menambahkan, dalam seminggu sampah yang dikumpulkan dapat mencapai 30 hingga 50 kilogram sampah, untuk 4 RT dengan total waktu pengumpulan selama 45 menit. 

“Karena kami ini pilot project dan masih merintis, jadi baru 4 RT dari RW.07 yang kami kumpulkan sampahnya.  Ke depannya, kalau sudah semua berjalan dengan baik, seluruh RW.07 maupun RW lainnya akan kami olah juga,” tambahnya 

Sementara itu Lurah Karang Anyar, Andia mengatakan bahwa ke depannya akan dibangun juga tempat-tempat pengolahan sampah di wilayah lainnya. Sehingga, zero waste dapat benar-benar terwujud sesegeramungkin. 

“Ke depan akan kami buat juga tempat lain seperti BIMASENA ini agar zero waste segera terwujud. Saya harap, masyarakat dapat mengolah sampah kita sendiri, terutama yang memiliki nilai ekonomi. Jadi, tidak ada sampah yang menumpuk di TPA Rawa Kucing,” tutupnya. (Muhammad Iqbal) 

Berita Terkait

Usai Migor, Terbitlah Solar

Kamis 31 Mar 2022, 06:00 WIB
undefined

News Update