JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bahwa Indonesia masih bisa bertahan untuk tidak menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) saat ini.
Adapun imbas dari perang Rusia Ukraina membuat harga minyak dunia melonjak tinggi.
Jokowi sebut Indonesia masih bisa bertahan meski sejumlah negara sudah menaikkan harga BBM.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022).
"Kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri (Sri Mulyani) coba saya tanya bu, tahannya sampai berapa hari ini?" ujar Jokowi, dikutip dari PMJ News, Jumat (11/3)
Jokowi mengatakan, langkah menahan harga BBM ini jadi salah satu pertimbangan merespons dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.
Sebagai informasi, invasi Rusia ke Ukraina ini berdampak pada kenaikan harga minyak dunia yang sempat tembus hingga 130 dollar AS per barel.
Adapun perang Rusia Ukraina sudah berlangsung selama 14 hari sejak dimulai pada 24 Februari.
Selanjutnya Jokowi juga memaparkan data kenaikan harga minyak mentah dunia dalam dua tahun terakhir.
Harga minyak mentah Brent yaitu 66 dollar AS per barel dan WTI 61 dollar AS per barel. Presiden menyebut data ini diambil pada 1 Januari 2022.
Lalu per 10 Maret 2022, minyak Brent melonjak jadi 115,3 dollar AS per barel dan WTI jadi 111,5 dollar AS per barel.
Jokowi lalu mengungkapkan harga minyak dunia melonjak tinggi hanya dalam waktu singkat.
"Itu pun belum seminggu yang lalu sudah di angka USD130 (per barel), dua kali lipat," kata Jokowi.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa harga BBM Indonesia masih bisa bisa bertahan untuk saat ini. (Firas)