ADVERTISEMENT

Harga Jual Internasional Lebih Tinggi, Mendag Beberkan Terjadinya Kebocoran Minyak Goreng yang Dijual ke Luar Negeri

Sabtu, 12 Maret 2022 11:42 WIB

Share
Mendag M Lutfi. (Foto/tangkapan layar YouTube). (CR05)
Mendag M Lutfi. (Foto/tangkapan layar YouTube). (CR05)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan terjadinya kebocoran minyak goreng murah yang dijual ke luar negeri.

Diketahui, kebocoran minyak goreng murah yang dijual ke luar negeri itu adalah imbas dari domestic market obligation (DMO) di tingkat distributor.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan, stok minyak goreng murah hasil kebijakan DMO sudah mencapai 415 juta liter sejak implementasi, pada Senin (14/2/2022) lalu.

“Kalau minyak DMO ini dijual ke industri dengan harga internasional, ini tindakan melawan hukum yang akan kita berantas, per kemarin itu sudah ada 415 juta liter minyak goreng DMO hanya 20 hari, barangnya ini melimpah sebenarnya,” terang Mendag Lutfi, dikutip dari laman Instagram @netizenakhirzaman yang mengutip artikel Bisnis.com, Sabtu (12/3/2022).

Menurutnya, jumlah ketersediaan minyak goreng murah tersebut dihitung-hitung dapat mengamankan memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 1,5 bulan ke depan.

Kemudian, Mendag Lutfi beranggapan, kebocoran distribusi yang terjadi disebabkan karena minyak goreng harga murah itu sebagian disalurkan ke industri.

Selain itu, ada juga minyak goreng murah yang diselundupkan ke luar negeri, mengikuti harga jual internasional yang relatif tinggi daripada harga jual di dalam negeri.

Tak hanya itu, Mendag Lutfi mengungkapkan, kebocoran distribusi juga terjadi pada alur distribusi di tingkat D1 dan D2.

“Ada yang menimbun di D1 dan D2 dijual di industri dan menyelundupkan ke luar negeri karena mereka beli murah, ada spekulasi bahwa HET ini akan dicabut saya tegaskan tidak ada rencana atau pemikiran untuk mencabut HET ini,” jelas Lutfi, dikutip juga dari laman Instagram @netizenakhirzaman yang mengutip artikel Bisnis.com. 

Menurut Lutfi, masih terdapat sejumlah spekulan di dalam negeri yang menahan pasokan minyak, seraya menunggu Pemerintah Indonesia mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng hasil DMO tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT