Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri diharapkan dapat menjaga marwah KPK sebagai penegak hukum yang tegas terhadap koruptor. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

Opini

Kurangi Kontroversi, Tingkatkan Prestasi

Kamis 24 Feb 2022, 08:00 WIB

Penulis: Wartawan Poskota, Yulian Saputra

BEBERAPA hari terakhir publik ramai memperbincangkan dan menyoroti nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Hal itu muncul setelah adanya pemberian penghargaan kepada istri Firli, Ardina Safitri, lantaran menciptakan mars dan himne KPK.

Penghargaan itu pun dilakukan oleh Firli sendiri bertepatan dengan penyerahan hak cipta oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, di Gedung Juang KPK pada Kamis (17/2/2022) pekan lalu.

Selang sehari setelahnya, Firli kembali menjadi perbincangan menyusul munculnya baliho yang menampilkan wajahnya beredar di media sosial. Dalam baliho berlogo KPK itu tertera kalimat “Siapa Saja yang Korupsi Kami Tangkap.”

Bukan cuma itu, baliho tersebut juga memuat kalimat “Kita Ingin Mewujudkan Indonesia yang Adil Makmur, Cerdas, Sejahtera, Mudah Mencari Kerja, Indonesia yang Disegani Dunia, dan Indonesia yang Dibanggakan Rakyatnya” mirip alat peraga kampanye capres/ cawapres.

Atas peristiwa tersebut, kritikan pun muncul dari banyak pihak. Tak sedikit menilai, KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri lebih banyak menciptakan kontroversi ketimbang prestasi.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana bahkan mempertanyakan pemilihan istri Firli sebagai pencipta mars dan himne KPK. Sebab, menurutnya, terpilihnya Ardina memunculkan dugaan adanya konflik kepentingan.

“Jadi jangan pernah beranggapan karena dirinya adalah Ketua KPK, maka lembaga antirasuah itu menjadi miliknya atau keluarganya,” kata Kurnia dalam keterangannya.

Sejatinya bukan lagu mars dan himne baliho yang dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi.

Namun, bagi Firli kehadiran lagu mars dan himne KPK itu akan menambah kebanggaan sekaligus penyemangat bagi setiap insan KPK dalam melaksanakan tugas.

Sementara terkait baliho, Firli mengaku tidak mengetahui siapa yang membuatnya dan di mana saja baliho itu terpasang.

Lihat juga video “Sejarah Pecinan di Jakarta”. (youtube/poskota tv)

Kendati demikian, ia berterima kasih kepada pihak yang memasang baliho tersebut. Sebab, katanya, baliho tersebut merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi yang dikerjakan oleh KPK.

Silakan, boleh-boleh saja Firli berkata demikian. Namun, publik tentunya ingin perwira tinggi Polri bintang tiga itu mengurangi kontroversi dan meningkatkan prestasi serta menjaga marwah KPK sebagai penegak hukum yang tegas terhadap koruptor. (*)

Tags:
OpiniKurangi KontroversiTingkatkan PrestasiSorotInduk OpiniKPKketua kpkFirli BahurikoruptorLawan KoruptorTindak Tegas Koruptor

Administrator

Reporter

Administrator

Editor