Oleh: Hari Bukhari, Wartawan Poskota
PEMERINTAH per 1 April 2022 telah menaikkan harga Pertamax dari sebelumnya Rp9.200 per liter menjadi Rp12.500. Kenaikan ini tentu saja dikeluhkan masyarakat terutama pengemudi ojek online.
Banyak di antara pengguna Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya, nantinya akan beralih ke Pertalite yang masih bertengger pada harga Rp7.650. Mereka beralasan pindah ke Pertalite yang harganya jauh lebih murah meski akan berisiko pada mesin kendaraan.
Di lain pihak, kenaikan harga Pertamax bakal memicu naiknya harga-harga bahan pokok. Apalagi saat ini telah memasuki bulan puasa yang mana konsumsi masyarakat makin meningkat.
Pertanyaannya sampai sejauh mana ketersediaan Pertalite di SPBU setelah masyarakat beralih ke bahan bakar ini. Jangan-jangan masyarakat bakal kesulitan untuk mencari bahan bakar tersebut,. Ujung-ujungnya menghilang seperti halnya Premium yang kini sudah tidak ada di lapangan.
Apalagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah ancang-ancang pemerintah bakal menaikkan harga bensin Pertalite dan gas LPG 3 Kilogram. Luhut juga akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut.
Luhut menyebut usai Pertamax, kenaikan akan bertahap untuk Pertalite, gas 3 Kg. Pertalite diperkirakan bakal naik pada Juli kemudian gas 3 kg naik mulai September.
Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian harga tersebut merupakan bagian dari efisiensi pemerintah akibat imbas dari kenaikan harga sejumlah komoditas dan dampak konflik geopolitik Ukraina dan Rusia.
Rencana tersebut, kata Luhut, sudah ia kemukakan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Luhut juga memastikan subsidi untuk masyarakat juga masih akan terus diberlakukan.
Soal kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax, kilah Luhut, banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka. Hal itu terjadi akibat kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati.
Lihat juga video “Bahaya! Tiga Penyakit Akibat Tidur Setelah Sahur”. (youtube/poskota tv)
Wah bila benar kejadian Pertalite dan LPG 3kg naik, makin tercekik saja rakyat. Ada baiknya Pemerintah mengerem saja dulu untuk menaikkan Pertalite dan gas 3 Kg. Rakyat masih hidup dalam kesulitan jangan ditambah lagi beban hidupnya.