JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi Rocky Gerung ikut menanggapi soal pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh seorang Menteri Agama (Menag) Gus Yaqut Choilil Qoumas.
Baru-baru ini Menag Yaqut menyampaikan bahwa sebenarnya Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah dari negara untuk Jemaah Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut disampaikannya ketika membuka Webinar Internasional Santri Membangun Negeri yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU dalam rangka memperingati Hari Santri pada Rabu (20/10/2021).
“Saya bantah, bukan itu, kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” ucapnya.
Akan tetapi Rocky Gerung seakan bingung mengapa seorang Menteri Agama bisa sampai mengucapkan hal seperti itu kepada publik.
Sebenarnya Rocky Gerung sendiri tidak mempermasalahkan ucapan yang dilontarkan oleh Menga Yaqut, asalkan masih dalam kendali pengetahuan.
Mantan dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menilai seharusnya Menag Yaqut hanya sekadar memberitahu bahwa da penghragaan untuk ormas NU, bukan dengan klaim satu pihak saja.
“Apalagi dikalangan Nu banyak yang memang mengerti atau bijak untuk memahami fasilitas itu, banyak juga yang merasa benar tapi jangan diucapkan, itu kan konyol-nya kan,” kata Rocky Gerung, dikutip PosKota.co.id dari kanal YouTube pribadinya pada Senin (25/10/2021).
Kemudian Rocky Gerung juga mempertanyakan mengapa seorang Menag Yaqut bisa sampai menyampaikan pernyataan kontroversial seperti itu.
Menurut Rocky, dengan adanya pernyataan seperti itu membuat isu yang baru diranah politik Indonesia.
“Atau memang kenapa harus diucapkan? Hal yang dianggap sebagai nanti jadi isu politik. Jadi tidak bijak Menteri Agama dalam kedudukannya yang baru seumur jagung mengucapkan itu, itu potensi untuk di reshuffle nanti,” tuturnya.
“Karena itu terlalu peka justru saudara Yaqut ini mempromosikan dirinya itu. Padahal saya tahu disekitar Pak Menteri itu ada banyak staf khusus atau staf ahli yang mengerti sejarah Departemen Agama dan mengerti akibat ucapan yang terlalu bombastis, kan itu akibatnya,” sambungnya.
Di satu sisi lain Rocky Gerung mewajarkan sikap Menag Yaqut karena dianggap masih baru dalam dunia kementerian.
Selain itu Menag Yaqut disebut Rocky Gerung masih terbawa suasana saat menjabat sebagai pemimpin Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama.
“Jadi sekali lagi ini agak miris sebetulnya kalau seorang menteri masih ada dalam sikap seperti itu, dia belum jadi negarawan, bahkan jadi politisi pun masih belum sanggup,” imbuhnya.
“Karena politisi mampu untuk berdiplomasi dalam kalimat, bukan kalimat yang seperti itu,” tambahnya. (cr03)