JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beberapa waktu lalu sempat heboh video yang menayangkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar diduga telah menganiaya anak buahnya sendiri, Brigadir Sony.
Brigadir Sony L dianiaya atasannya setelah dia dianggap tidak mampu mengatasi gangguan jaringan internet saat sedang konferensi video via aplikasi Zoom Meeting.
Kesal dengan perlakuan yang dilakukan oleh atasannya itu, akhirnya Brigadir Sony L menyebarkan video rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan dirinya sedang dianiaya.
Namun, pihak Kepolisian Nunukan justru berencana menindak korban, Brigadir Sony L karena dianggap telah melanggar kode etik dengan menyebarkan video tersebut.
Sampai pada akhirnya Brigadir Sony L membuat sebuah video klarifikasi sekaligus permohonan maaf karena telah membuat heboh media sosial dengan video yang ia sebarkan.
Dalam video klarifikasi itu, Brigadir Sony L merasa sangat bersalah karena sudah mengunggah video penganiayaan dirinya ke publik.
"Selamat malam komandan, senior, dan rekan-rekan, terkhusus untuk Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena pada saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," tutur Sony dalam video itu
Selain menyesal karena video penganiayaan itu sudah terlanjur tersebar luas di media sosial (medsos), Brigadir Sony L juga menganggap kalau dirinya tidak menjalankan tugas dengan baik.
"Dengan kejadian beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal. Dan saya membenarkan bahwa tidak melaksanakan perintah pimpinan," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, pengamat Rocky Gerung berikan tanggapan keras, ia menilai adanya video Brigadir SL meminta maaf usai dianiaya Kapolres Nunukan membuat publik hilang percaya kepada instansi polri.
"Supaya minta maaf segala macam, memperkecil kesalahan. Tapi publik menganggap bahwa justru ini yang membuat orang nggak percaya pada polisi itu," katanya di Channel Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (27/10/2021). dikutip dari Instagram @rockygerunginfo.
Rocky Gerung pun heran mengapa permintaan maaf itu diceritkan ke publik. Seharusnya permohonan maaf itu dilakukan berdua.
"Berawal kasus itu kan soal pribadi, ini komandan memukul anak buah. Itu nggak ada soal minta maaf. Entah proses kesalahan prosedur, entah indisipliner dari komandannya yang terlalu emosional," jelas Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung meminta maaf itu adalah antar pribadi, tapi meminta maaf terhadap kesalahan. Itu seharusnya setelah diperiksa.
"Kan nggak bisa tiba-tiba bawahan minta maaf karena berbuat salah. Itu maaf diluar institusi itu, tapi dengan kejadian di dalam institusi, jadi kita mesti bedakan," kata Rocky Gerung.
Terkait unggahan tersebut, warganet pun heboh dan berikan tanggapan di kolom komentar.
"Ikut prihatin liat vidio kejadian itu" @haryono_oke
"Maksudnya supaya clear tapi malahan cloudy" @nosahvitari
"Betul, kO gak sampai kesana ya pikirannya" @aribass09. (Cr09)