Tetapi, setelah dilunasi pun, tagihan dan teror dari aplikator pinjol lain terus berdatangan.
Dalam bentuk telepon dengan kata-kata kasar, sampai data dari galeri ponselnya diretas dan disebarkan ke seluruh kontak dan grup Whatsapp dengan diberi keterangan yang membuat mentalnya jatuh.
"Sedang saya tidak pernah meminjam di aplikasi tersebut, ancaman diterima pula.
"Sampai pada akhirnya tanggal 1 agustus data saya disebarkan ke kontak keluarga saya dengan kata-kata tidak sopan, seperti maling uang perusahaan," ucapnya.
Karena merasa ia tidak memiliki utang pada 3 aplikasi tersebut, maka ia keukeuh tak mau melakukan pembayaran.
Setiap waktu, ia terus diteror nomor tak dikenal melalui pesan ataupun telepon.
Tak cukup sampai di situ, pada tanggal 6 Agustus, ia mendapati teror melalui pesan Whatsapp berupa foto dirinya yang disandingkan dengan foto wanita telanjang dan diberi keterangan 'OPEN BO+ YUK JAPRI!!!..'.
Teror tersebut diketahui datang dari perusahan pinjol Dana Dana. Ia kembali dibuat bingung.
Seingatnya, PDY tak pernah melakukan pinjaman ke pinjol tersebut.
Pihak pinjol pun mengancam akan menyebarkan foto tak seronok tersebut ke seluruh kontak Whatsapp dan akun media sosial lainnya bila tidak segera melakukan pembayaran.
Teror yang setiap hari menghujani, membuat mental dan harga dirinya jatuh.
Sehingga PDY pun hanya mengurung diri di rumah karena takut teror yang dilakukan oleh Pinjol benar-benar terjadi.