Ahok mengatakan, dia memiliki kinerja baik selama menjabat sebagai petinggi di Pertamina. Namun, dirinya tidak berkecimpung di subholding yang saat ini diusut Kejagung, hanyamemonitoring dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaann (RKAP).
Maka dari itu, dia terkejut ketika Kejagung menunjukkan data lebih banyak dari yang dikira, termasuk data berbagai fraud yang terjadi.
“Ternyata dari Kejaksaan Agung, mereka punya data yang lebih banyak daripada yang saya tau. Ibaratnya saya tau cuma sekaki, dia sudah tahu se-kepala, saya juga kaget dikasih tau penelitian ada fraud apa, ada permimpangan transfer seperti apa,” ujar Ahok.
Kendati demikian, Ahok juga menyerahkan data yang dimilinya dan berharap bisa membantu penyidik dalam menyelesaikan kasus yang merugikan negara ini.
“Nanti, kalau butuh saya lagi, ya saya datang lagi,” ucapnya.
3. Kemungkinan Kejagung Panggil Ahok Kembali untuk Pemeriksaan Lanjutan
Kapuspenkum Kejagung, Harli mengatakan bahwa data yang dibawa Ahok masih belum relevan sehingga masih membutuhkan dokumen penguat lainnya dari PT Pertamina.
Penyidik meyakini bahwa Ahok mengetahui betul soal impor-ekspor minyak mentah dan produk kilang melalui data yang diberikan sehingga masih membutuhkan keterangan lebih dalam lagi.
“Jadi, semua ini masih dalam proses tentu penyidik masih akan mendalami keterangan-keterangannya,“ ucap Harli.
Demikian knformasi yang dapat Anda simak soal fakta-fakta Ahok diperiksa Kejagung sebagai saksi dalam kasus korupsi PT Pertamina yang melibatkan 9 tersangka, salah satunya Riva Siahaan selaku Direktur Utama (Dirut).