POSKOTA.CO.ID - Donald Trump mengajukan ide yang berani yaitu menggunakan Bitcoin untuk mengatasi utang nasional Amerika Serikat yang sangat besar. Usulan ini telah memicu perdebatan sengit, terutama di dalam komunitas kripto.
Apakah Bitcoin benar-benar dapat menjadi solusi untuk utang nasional? Apa dampaknya terhadap industri kripto, dan bagaimana harga Bitcoin akan terpengaruh? Simak analisisnya berikut ini.
Berdasarkan data resmi yang diterbitkan oleh pemerintah AS, utang nasional Amerika Serikat, atau jumlah pinjaman yang belum dibayar yang diakumulasikan oleh pemerintah sepanjang sejarah negara tersebut, yaitu hampir mencapai 35,05 triliun dolar AS, per 6 Agustus 2024.
Pada 1923, hampir 100 tahun yang lalu, utang nasional AS hanya sebesar 403 miliar dolar AS. Antara 1923 dan 1943, pertumbuhannya relatif lebih lambat. Pada 1943, utang tersebut jadi lebih besar dari 2,40 triliun dolar AS.
Pada 1963 dan 1983, nilainya adalah 3,07 triliun dolar AS dan 4,20 triliun dolar AS. Sementara antara 1943 dan 1983, pertumbuhan kedalamannya sangat stagnan. Setelah 1983, utang AS memasuki periode peningkatan yang tajam.
Pada 2003, utang AS mencapai 11,24 triliun dolar AS. Pada 2013, naik hampir dua kali lipat menjadi 21,93 triliun dolar AS. Pada 2023, utang mencapai titik tertinggi yang mengejutkan yaitu 33,17 triliun dolar AS.
Hal yang mengejutkan adalah rasio utang AS terhadap PDB. Rasio ini sekarang berada jauh di atas 100 persen. Namun faktanya, rasio ini sudah melampaui angka 100 persen pada awal 2013, kemudian pada 2023, rasionya adalah 123 persen.
Rencana Solusi Utang dengan Bitcoin
Solusi utang Bitcoin Trump berkisar pada penggunaan Bitcoin dan kripto untuk mengelola utang AS.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia mengusulkan bahwa Bitcoin dapat digunakan secara strategis untuk mengatasi beban keuangan yang terus meningkat. Menjadikan Bitcoin sebagai cadangan strategis adalah bagian utama dari rencananya.
Pemerintah Amerika Serikat saat ini memiliki hampir 207.189 bitcoin, yang merupakan 0,98 persen dari total pasokan BTC. Nilai seluruh kepemilikannya saat ini adalah 10,4 miliar dolar AS.
Berdasarkan data yang dipublikasikan di bitcointreasuries.com, AS adalah negara yang paling banyak memiliki bitcoin.
Disusul China yang memiliki jumlah BTC hampir 194.000 BTC (0,92 persen dari total pasokan BTC), senilai 9,7 miliar dolar AS. Inggris, Ukraina, dan Jerman juga merupakan pemain teratas dengan masing-masing memiliki 61.000, 46.351, dan 22.846 Bitcoin.
Harga Bitcoin saat ini adalah sekitar 55 ribu dolar AS. Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai 1 triliun dolar AS.
Agar rencana Trump berhasil, setiap Bitcoin harus bernilai 180 juta dolar AS. Para kritikus berpendapat bahwa mengharapkan BTC untuk mencapai nilai yang begitu besar tidaklah realistis.
Peter Schiff, ahli keuangan, berpendapat bahwa proposal Trump tidak realistis. Dia mengklaim bahwa ide Bitcoin mencapai nilai setinggi itu tanpa menyebabkan inflasi secara logis tidak konsisten.
Analisis Perubahan Harga Tahunan Bitcoin
Analisis ini menunjukkan bagaimana nilai Bitcoin berfluktuasi setiap tahun, dan gambaran tentang tren pertumbuhan bitcoin.
Pada 2023, perubahan harga tahunan Bitcoin adalah naik 155,4 persen. Pada 2013, 2011, dan 2017, Bitcoin mengalami perubahan besar-besaran karena naik 4.435 persen, 1.435 persen, dan 1.369 persen.
Sejak 2011, hanya tiga kali Bitcoin mengalami perubahan harga tahunan yang negatif. Pada tahun 2018, 2022 dan 2014, harga bitcoin turun sebesar 73,3 persen, 64,3 persen dan 57,6 persen. Tahun ini nilainya naik 32,3 persen.
Jika rencana Trump berhasil, hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap industri kripto. Peningkatan keterlibatan pemerintah dalam Bitcoin dapat menyebabkan lebih banyak peraturan. Namun, hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Bitcoin.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.