POSKOTA.CO.ID - Harga bitcoin merosot parah selama seminggu belakangan. Turun hingga 26 persen dalam 7 hari terakhir berdasarkan data Coinmarketcap.
Total kapitalisasi pasar kripto merosot di bawah 2 triliun dolar AS untuk pertama kalinya sejak kenaikan tajam pada Februari 2024 lalu.
Penurunan kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai 15 persen, menjadi Rp16 ribu triliun. Sebaliknya, volume transaksi perdagangan bitcoin melonjak lebih dari 100 persen.
Artinya, di tengah tren harga yang sedang berlangsung, dominasi Bitcoin meningkat menjadi sekitar 57,79 persen. Ini menjadi level tertinggi sejak Mei 2021.
Sementara, tren harga altcoin, yang dipimpin oleh Ethereum (ETH), Solana (SOL), BNB, dan XRP, mencatat kerugian persentase dua digit.
Lebih dari 808 juta dolar AS dari aset kripto ditarik. Sebagian besar penarikan ini dari kalangan pemegang aset kripto jangka panjang.
Aset kripto dengan aksi jual terbanyak adalah Ethereum, dengan hampir 300 juta dolar AS rekt dalam 24 jam terakhir, sementara pasar Bitcoin mencatat sekitar 239 juta dolar AS.
Menurut analis pasar, dikutip CoinGape, Selasa, 6 Agustus 2024, kapitulasi kripto dapat berlanjut dalam dua bulan mendatang sebelum harganya rebound yang diantisipasi pada kuartal ke-4 2024.
Harga Bitcoin Bisa Turun hingga Rp761 juta
Secara analisis teknikal, harga Bitcoin bisa turun lebih jauh ke kisaran support antara 47 ribu dolar AS (sekitar Rp761 juta) dan 50 ribu dolar AS (sekitar Rp809 juta), dalam beberapa minggu mendatang.
Selain itu, harga Bitcoin pada jangka waktu mingguan telah memperlihatkan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) secara konsisten yang ditutup di bawah level 50 persen.
Bitcoin Susul Penurunan Pasar Saham AS
Setelah indeks saham utama dilikuidasi secara signifikan pada Jumat pekan lalu, ketakutan akan kapitulasi lebih lanjut meningkat dan berdampak pada industri kripto.