Bitcoin dan Altcoin Bersiap Hijau, The Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga

Minggu 11 Agu 2024, 08:23 WIB
Ilustrasi harga bitcoin. (Film frimu/Freepik)

Ilustrasi harga bitcoin. (Film frimu/Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari belakangan, pasar kripto mengalami salah satu kejatuhan terbesarnya pada 2024. Sejak saat itu, pasar telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meski terus berfluktuasi mendekati level resistensi.

Namun kini pasar kripto kembali menghijau. Bitcoin dan beberapa altcoin melonjak lebih dari 35 persen dari posisi terendah mingguan.

Kenaikan baru-baru ini di pasar kripto dan saham sebagian besar dipicu oleh laporan klaim pengangguran AS yang dirilis pada 8 Agustus. Menurut laporan ini, lebih sedikit orang yang mengajukan tunjangan pengangguran minggu lalu, dengan jumlah turun menjadi 233.000 dari 250.000 pada minggu sebelumnya.

Data tersebut muncul tak lama setelah laporan lain menunjukkan bahwa tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3 persen, tertinggi sejak 2021, sebagaimana dilansir Coingape, Minggu, 11 Agustus 2024.

Ke depannya, 14 Agustus akan menjadi tanggal penting bagi industri kripto, karena AS akan merilis laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) terbarunya.

Para ekonom memperkirakan laporan ini akan menunjukkan sedikit penurunan inflasi, dengan CPI keseluruhan diperkirakan turun dari 3,0 persen menjadi 2,9 persen pada bulan Juli.

Penurunan inflasi dapat menjadi berita baik bagi Bitcoin dan altcoin karena memengaruhi keputusan yang dibuat oleh Federal Reserve.

Selama pertemuan kebijakan moneter bulan Juli, Fed mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan menurunkan suku bunga pada September mendatang.

Sekarang, para analis terbagi pendapat mengenai apakah pemangkasan suku bunga ini akan menjadi 0,25 persen atau 0,50 persen yang lebih besar.

Prediksi terbaru Federal Reserve Bank of Cleveland menunjukkan bahwa tingkat inflasi keseluruhan (CPI utama) diperkirakan sebesar 0,24 persen untuk Juli.

Adapun tingkat inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, diperkirakan sebesar 0,27 persen.

Berita Terkait

News Update