Mursid, 38, dari Mojokerto ini benar-benar paman celamitan tingkat dewa. Betapa tidak? Punya ponakan kelas tustel kwaci kok dibuat sembarangan.
Dalam kondisi mabuk dia memperkosa Dewi, 16, yang masih ABG. Meski ngakunya hanya sekali, karena sang keponakan sedang subur, sekali senggol langsung jadi.
Dunia semakin koplak, kini banyak lelaki bejat yang mengorbankan iman, gara-gara mau memanjakan “si imin”. Bagaimana tak disebut bejat, karena korban dan pelakunya kini banyak yang punya hubungan darah.
Bapak kandung memaksa anak masuk sarung, paman mengajak ponakan untuk penak-penakan. Padahal tiap pagi di TV sudah diceramahi Mama Dedeh dan ustadz Wijanarko, tapi tetap saja iman kalah sama si imin.
Mursid, perjaka tua dari Kemlagi Mojokerto ini memang benar-benar kemampleng (enak dipukul). Usia menjelang kepala 4 belum juga kawin karena kelakuannya. Kerjanya nggak jelas, tapi hobinya mabuk-mabukan sama teman-teman.
Walhasil cewek-cewek yang didekati pada menghindar. Mereka tak mau punya suami yang lebih berat ke bir ketimbang. Bisa-bisa kalau mabuk suami pukul istri pakai botol bir yang baru saja habis ditenggaknya.
Bagi Mursid, Martini minuman keras lebih mengasyikkan ketimbang Martini gadis kembang desa. Karena itulah meski usia sudah bukan lagi muda, tak memikirkan rumahtangga.
Cuma sebagai lelaki normal, kadang-kadang muncul rasa rindu pada kehangatan wanita, meski bagi dirinya itu sebuah fatamorgana. Bayangkan, sini sudah au beneran, sononya eh…..mau muntah!
Hobi mabuk-mabukan bersama teman terus lanjut, sampai 2024 kali. Seperti yang terjadi pada Nopember 2021 lalu, dia bersama teman pesta mabuk-mabukan. Pulang mabok-mabokan tiba di rumah mendaptkan Dewi tidur dalam posisi seronok. Meski Martini lebih menjanjikan ketimbang Martinem, kala itu nafsunya bangkit juga.
Langsung ponakan itu dicemplak macam kuda balap. “Kudaku lari kencang, rasa hatiku senang,” kata setan memberi semangat. Lupa bahwa Dewi itu ponakan, malam itu juga dia dibuat penak-penakan oleh si paman. Usia menggarap ponakan, Mursid tidur dalam rangka relaksasi.
Hanya sekali itu saja Mursid menodai ponakan sendiri, lain waktu lagi sudah nggak ada jadwalnya. Tapi karena Dewi ini seperti tustel kwaci, dirinya yang kala itu masa subur, kena senggol sekali saja oleh paman, langsung jadi!