ADVERTISEMENT
Minggu, 24 Juli 2022 08:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kalau kita menggunakan data maka akan lebih efektif sekiranya transisi energi dari elpiji ke kompor listrik ini menyasar ke golongan rumah tangga dari menengah ke bawah. Tentu dalam hal ini data juga mesti tepat mengingat selama ini narasi yang berkembang bahwa subsidi energi yang tidak tepat sasaran,” ucapnya.
Basis data PLN yang digunakan selama ini menyalurkan subsidi listrik maka efektivitas subsidi dapat lebih tepat sasaran.
Sama seperti konversi terdahulu, pemerintah dapat memberikan paket kompor listrik kepada masyarakat dengan tetap menyesuaikan daya pemakaian energinya.
“Jadi bantuan tidak hanya kepada harga listriknya tetapi infrastrukturnya yakni kompor listrik. Strategi ini lebih tepat sasaran karena menyasar rumah tangga langsung," ungkapnya.
Dina Nurul Fitria menerangkan untuk menyukseskan program itu sebaiknya pemerintah menyusun strategi dengan penajaman data penyebaran subsidi dan tidak mengganggu program lain.
Dia menilai waktu 7-9 bulan dapat dilakukan sebagai bagian dari sosialisasi dan adaptasi masyarakat menggunakan kompor listrik.
Sosialisasi kompor listrik tidak hanya menyasar rumah tangga. Tetapi juga dapat dilakukan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Keberhasilan mengubah kebiasaan UMKM dianggap cara jitu untuk menularkannya ke rumah tangga.
"Ini tidak bisa instan. Tidak bisa radikal. Kita kasih waktu masyarakat belajar 7-9 bulan sebagai masa transisi,” jelasnya.
“Di sisi lain upaya meningkatkan penerapan subsidi tepat sasaran juga terus dilakukan,” pungkas Dina Nurul Fitria. ***
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT