TKP dan Rillis Polres Metro Tangerang. (Foto/Poskota.co.id/Iqbal)

Kriminal

Polisi Ungkap Motif Pelaku Penusukan di Pasar Malabar: Karena Dendam, Tersangka Sudah Siapkan Pisau di Tokonya

Kamis 04 Nov 2021, 08:27 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Tidak sampai dua puluh empat jam, R, pelaku penusukan rekan pedagangnya di Pasar Malabar, dapat dibekuk oleh Satreskrim Polres Metro Tangerang. 

R dibekuk di wilayah Tenjo yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor. Saat itu pelaku tengah duduk di depan rumah saat hendak dibekuk. 

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan pertikaian ini disebabkan adanya dendam antara dua orang yang merupakan pedagang.

"Telah terjadi keributan antara dua pihak yaitu antara korban dan pelaku, di mana motifnya sepertinya dendam. Dendam antara mereka sehingga pelaku mengambil sebuah pisau untuk menyerang si korban dan mengakibatkan luka baik di paha kiri, kanan, pinggang dan punggung, yang mengakibatkan korban jatuh," ujarnya. 

Kata Kapolres dendam yang melatar belakangi kejadian ini bisa saja diduga akibat adanya perselisihan pedagang. 
Mengingat dua orang tersebut merupakan pedagang sembako. 

"Itu tadi mungkin dendam antara mereka karena mereka sama-sama pedagang di Pasar Malabar, apakah itu dendam karena persaingan perdagangan atau mungkin perbuatan perbuatan lain yang terselubung sehingga meluapnya kemarin terjadilah penusukan itu," jelasnya.

Menurut Kapolres dalam kejadian ini satu orang yang mencoba melerai juga ikut menjadi korban. Namun satu orang korban tersebut masih dalam penanganan tim medis. 

"Dilerai teman sebelahnya dan itu juga ditusuk oleh si pelaku sehingga mengakibatkan luka berat. Saat ini yang bersangkutan korban pertama meninggal dunia, korban kedua masih kritis di RS," jelasnya. 

Pelaku, kata Kapolres diamankan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Pelaku ditangkap di daerah Tenjo perbatasan antara wilayah Banten dan Bogor," jelasnya. 

Dia menambahkan, pelaku memang diduga sudah menyiapkan pisau untuk menghabisi korbannya. 

"Pisau memang pada saat itu di tokonya, dia mungkin sudah siapkan di tokonya ketika keributan langsung beliau mengambil pisau ini menyerang korban. Penyebab korban meninggal akibat luka serius yaitu di paha kiri kanan di piggang kemudian di punggung," ujarnya.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan dan menyebabkan kematian. 

"Pelaku diancam hukuman 7 tahun penjara," tuntasnya.

Pelaku dan Korban Kerap Cekcok Mulut

Kejadian tragis yang terjadi Selasa (2/11/2021) ini membuat warga di Pasar Malabar, Kecamatan Cibodas resah.

Apalagi penusukan ini dilakukan oleh orang yang juga mengais rejeki di pasar tersebut. 

R melakukan aksi kejahatannya itu dengan sebilah pisau berukuran panjang. Dia menikam teman satu profesinya ini dengan membabi-buta.

Meskipun sempat mendapat penanganan dari tim medis, Rabu (3/11/2021) AS dinyatakan tutup usia alias meninggal dunia.

Sementara salah seorang korban lainnya yakni P yang berniat melerai pertengkaran ini masih dalam penanganan tim medis di RSUD Kota Tangerang. 

Kepala Pasar Malabar Hasbullah mengatakan pertikaian ini sempat diawali dengan cekcok mulut. Apalagi kios tempat pelaku dan korban berdekatan.

"Awalnya cekcok. Terus dia (pelaku) naik ke atas, tapi enggak lama turun lagi dan ketemu korban di TKP langsung melakukan penusukan," ungkap dia. 

Kata Hasbullah seorang pedagang lainnya yang melerai turut menjadi korban. Namun insiden ini terjadi begitu cepat. 

"P ini pedagang tempe dia hanya mau melerai tapi kena juga di bagian dada, sekarang masih di rawat," ucapnya. 

Saat mendatangi rumah duka, Poskota.co.id melihat beberapa bendera kuning tengah terpampang di Jalan Selada, Kecamatan Cibodas ini.

Saat itu jenazah AS tengah dimandikan untuk kemudian di sholatkan.

AS sendiri dimakamkan pihak keluarga di salah satu makam yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Ayah Korban Samidin (68) mengaku anak tercintanya tewas mengenaskan dengan luka 7 tusukan. 

"Pertama kali mungkin di punggung, dia mungkin ingin lari ditusuk dari belakang, terus baru yang lain, jadi tusukan di sini tembus kemari. Tujuh tusukan," ungkapnya di rumah duka. 

Kata dia meskipun sempat sadar saat mendapat penanganan medis dan sempat dilakukan pembedahan, AS tidak dapat tertolong.

Apalagi korban mengalami pendarahan cukup banyak. 

"Dokter sempat melakukan pembedahan. Kata dokter kalau enggak dibedah kemungkinan sembuh ga ada secara medis ya. Setuju kita dibedah semuanya, dibersihkan, selesai dibedah. Dokter bedah bilang sudah rapih semua yang kebocoran. 

"Waktu dari puskesmas sini oun bocornya banyak pak di jalanan bisa dilihat. Dalam celana saya kalau saya cuci belum darahnya dia masih ada. Terus sempat sadar tapi dia minta pulang dan kembali drop sampai akhirnya tidak tertolong," jelasnya.

Sang ayah mengaku sebelum kejadian ini pelaku dengan korban tidak sering terlibat cekcok. Namun pelaku selalu geram jika bertemu dengan korban. 

"Kalau sering cekcok saya kira enggak, cuma orang ini (pelaku) kan kalau ketemu anak saya dia geram. Anak saya sih jawabnya santai. Kalau ketemu dan orang itu bukan cuma anak saya, kelurga semua, istri saya, pembantu saya di pasar sampai pedagang lain, telur misalnya yang drop di tempat saya itu dimusuhin sama dia," jelasnya. 

Samidin mengatakan pelaku memang kerap kali membenci pedagang yang ada di pasar tersebut.

Dia menyesalkan perbuatan keji yang dilakukan oleh tersangka. 

"Terbukti, kan, yang mau misah pun ditusuk, kan? Saya enggak tahu, padahal setahu saya dia muslim. Haram hukumnya membunuh orang, kita semua bersaudara, saya enggak tahu sampai segitunya, saya engga memperkirakan yang lain lagi, biarkan itu jadi tanda tanya. Kok segitunya sampai tujuh lobang," tuntasnya. 

Kini Samidin meninggalkan 1 orang isteri dan 3 orang anak. Sang Isteri Desi tidak dapat berbuat apa-apa. 

Di samping jenazah sang ayah satu orang anak yang paling besar berusia 6 tahun hanya dapat meratapi sang ayah dengan Isak tangis.

Sementara dua anak lainnya yang masih balita hanya dapat digendong oleh ibunda tercinta. (Muhammad Iqbal)

Tags:
berita kriminalberita kriminal hari iniberita kriminal di tangerang hari inikasus penusukan pedagang di pasar malabarkeluarga korban penusukan dimusihi pelakupelaku penusukan di pasar malabar musuhi satu keluarga korbanheboh penusukan pedagang di pasar malabar tangeranggeger penusukan pedagang di pasar malabar tangerangpelaku merasa tersaingi nekat tusuk pedagang di pasar malabarpolisi ungkap motif pelaku penusukan pedagang di pasar malabar tangerangpelaku penusukan di pasar malabar dendampelaku penusukan di pasar malabar sudah siapkan pisau di tokonya

Administrator

Reporter

Administrator

Editor