ADVERTISEMENT

Bini Dikencani Pak Kades, Petani Melapor ke Polisi

Kamis, 4 November 2021 07:45 WIB

Share
Bini Dikencani Pak Kades, Petani Melapor ke Polisi. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id/Ucha)
Bini Dikencani Pak Kades, Petani Melapor ke Polisi. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BUKAN saja di Jawa, di Lematang Ilir Sumsel jabatan Kades juga sangat bergengsi. Maka tak mengherankan Ny. Emiati, 35, ketika dirayu-rayu Kades Herman, 45, langsung kena. Sialnya foto kencannya di hotel bocor ke tangan suaminya, Kusnadin, 40. Petani tanpa dasi itupun lapor polisi dengan sejumlah bukti.

Di masa Orde Lama dulu, jabatan Kades seumur hidup. Tapi setelah era Orde Baru dan reformasi, masa bakti Kades dibatasi paling banyak 3 periode (18 tahun). Dengan bantuan Dana Desa yang setiap tahunnya bisa sampai Rp 1 miliar, Pak Kades jika mau nakal (korupsi) sangatlah bisa. Karenanya kini posisi Pak Kades masih jadi dambaan orang kampung yang tak punya peluang kerja di kota.

Herman yang menjadi Kades di wilayah Talang Ubi Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir (PALI), merupakan pemimpin desa yang sangat mujur. Soalnya dia menjabat di kala pemerintah setiap tahun menggelontorkan Dana Desa yang jumlahnya bisa sampai Rp 1 miliar bahkan lebih. Karena bantuan pemerintah yang jumlahnya cukup wah tersebut, namanya suka diplesetkan orang jadi Herman Saweran, seakan menyaingi penyiar RRI Palembang Herman Sawiran yang terkenal di tahun 1970-an.

Memangnya Pak Kades suka terima saweran? Enggak juga sih, tapi dari pemerintah dia memang memperoleh bantuan rutin. Dana itu bukan untuk foya-foya demi kepentingan pribadi, melainkan untuk membangun infrastruktur pedesaan, sehingga pertumbuhan ekomi terus maju secara dinamis.

Celakanya, dia getol membangun desa, getol pula membangun asmara cinta. Kalau dengan istri sendiri sah-sah saja, tapi malah menyasar ke Emiati bini warganya. Memang sih, meski hanya petani bau lumpur, istri petani Kusnadin ini cukup cantik di kelasnya. Jika berdandan bisa dikasting jadi pemain sinetron sejuta episode. Ceritanya baru tamat setelah Emiati jadi nenek-nenek.

Dengan kewenangan sebagai Kades, Herman memanfaatkan kedudukannya untuk mendekati Emiati. Biasanya urus KTP setelah selesai diambil sendiri di kantor desa, Herman mau mengalah mengantarkannya ke rumah Emiati. Di sini lalu ngobrol ngalor ngidul, sampai kemudian tukar nomer WA. Sejak itu asyik dah keduanya suka kirim gambar ini itu, sampai chatingan mesra.

Ternyata Emiati menanggapinya, ya semakin jadi. Maksudnya, Emiati tak keberatan ketika diajak jalan-jalan keluar dan kemudian masuk hotel. Laki-wanita bukan muhrim masuk kamar hotel, mau ngapain kalau bukan untuk berhihi hoho sekalian ngetap olie. Dan memang di hotel itulah Emiati menghibahkan “aset” miliknya kepada Pak Kades, dan Herman Saweran itu menikmati sambil merem melek.

Entah siapa yang iseng, adegan di balik kamar hotel itu terekam dalam gambar foto, lalu dikirimkan pada Kusnadin suami Emiati. Tentu saja dia mencak-mencak seperti wayang mau diadu. Bagaimana tidak marah, dalam foto itu Kades Herman tiduran hanya pakai kolor doang, bertelanjang dada, sementara Emiati duduk di sampingnya. “Ini pasti skor sudah 2-0.....”, gerutu Kusnadin.

Saat istri pulang dari bepergian, kemungkinan habis dikencani Pak Kades, langsung diinterogasi suami. Emiati membenarkan adegan foto itu, tapi tak perlu mengadu ke polisi. Katanya, Herman Saweran punya banyak jaringan, sehingga ahli berperkara. “Makanya tak perlu lapor polisi segala....” nasihat bininya yang sudah tercemar .

Tapi Kusnadin tak peduli, skandal istrinya itu dilaporkan ke Polres PALI dan tak lama kemudian Kades Herman dipanggil dan diperiksa. Warga banyak yang mendoakan agar Kades Herman ditahan dan diberi seragam oranye. Tapi ternyata beberapa jam kemudian Herman bisa  bebas pulang, dengan status masih saksi saja.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT