Namun, saat melakukan penolakan, pemasang pagar bambu tersebut menyebut bahwa pemasangan pagar bambu itu merupakan bagian dari PSN.
Sontak, hal tersebut membuat nelayan-nelayan di Pulau Cangkir takut dan hanya bisa pasrah karena pagar bambu tersebut dikatakan proyek pemerintah.
"Kita sebenarnya udah tolak dan mau cabut sendiri. Tapi kata nelayan yang masang itu proyek PSN. Jadi kami takut, itu punya negara. Takut ditangkap polisi," kata Heru.