Pagar Laut di Tangerang Rugikan Nelayan Pulau Cangkir

Jumat 10 Jan 2025, 15:08 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan kegiatan pemagaran laut tanpa izin di pesisir  laut Tangerang. (Sumber: Dok. Humas KKP)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan kegiatan pemagaran laut tanpa izin di pesisir laut Tangerang. (Sumber: Dok. Humas KKP)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID – Pagar laut membuat nelayan Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang merugi.

Heru, salah satu Nelayan Pulau Cangkir, mengaku mengalami kerugian besar setelah pagar misterius itu muncul di perairan Tangerang.

Dia menyebut kerugian mulai dari rusaknya alat-alat seperti jaringan, joran hingga jumlah tangkapan ikan yang berkurang drastis.

"Ya susah saat nebar jaringan suka nyangkut di bambu (pagar misterius) jadi rusak. Ditambah perahu nelayan juga suka nabrak bambu itu karena gelap karena nelayan kan kerjanya malam," kata Heru saat ditemui di Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Jumat, 10 Januari 2025.

Baca Juga: Pagar Laut 30,16 Km di Tangerang Bikin Heboh, KKP Turun Tangan Ungkap Tujuan Tersembunyi

Ia juga mengungkapkan, jumlah tangkapan ikan juga berkurang lantaran sulitnya mencari jalan melewati pagar bambu yang terpasang di laut Tangerang tersebut.

"Bahan bakar juga jadi boros, biasanya cukup 10 liter sekarang harus 20 liter gara-gara harus cari-cari jalan melewati bambu itu," ungkapnya.

Heru melanjutkan, jumlah tangkapan ikan juga turut berkurang drastis dari yang biasanya dalam semalam mendapatkan 10 kilogram ikan, saat ini hanya 2 kilogram ikan.

"Wah kalau ikan juga sekarang jadi dikit sekali dapatnya. Paling semalam cuma dapat 2 kilo aja. Biasanya bisa 10 kilo," pungkasnya.

Diketahui, pagar bambu misterius sepanjang 30 kilometer terpasang di laut Tangerang.

Pagar tersebut dipasang dari Tanjung Burung, Pakuhaji hingga Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Berita Terkait
News Update