Jalan Putus Akibat Longsor, Aktivitas Warga Dua Desa di Pandeglang Terhambat

Selasa 12 Mar 2024, 06:33 WIB
Kondisi jalan Ciherang Jaya-Cilabanbulan di Pandeglang pasca kejadian longsor. (Foto: Poskota/Samsul Fatoni).

Kondisi jalan Ciherang Jaya-Cilabanbulan di Pandeglang pasca kejadian longsor. (Foto: Poskota/Samsul Fatoni).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Akses jalan penghubung antar desa dan kecamatan di Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes, Pandeglang, terputus akibat longsor.

Putusnya akses jalan tersebut, membuat aktivitas warga di dua desa yakni Desa Ciherang Jaya dan Palembang, Kecamatan Cisata terhambat.

Lantaran, jalan tersebut menjadi akses utama bagi masyarakat di dua desa itu untuk menuju ke Pasar Menes dan ke jalur nasional.

Ketua BPD Palembang, Kecamatan Cisata, Samsul Lijar mengaku, pasca terputusnya jalan jalur Ciherang Jaya-Cilabanbulan tersebut, membuat aktivitas warga terhambat.

Musababnya, lanjut dia, ruas jalan itu merupakan akses utama bagi masyarakat khususnya dari Desa Palembang dan Ciherang Jaya, ketika hendak menuju ke Menes maupun ke jalur nasional.

"Karena tergerus longsor, akses jalan itu sekarang ini sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan. Bahkan dengan dilalui jalan kaki pun sudah tidak bisa," ungkapnya, Selasa, 12 Maret 2024.

Atas kondisi tersebut, kata dia, kini warga dari Desa Palembang dan Ciherang Jaya ketika hendak menuju Menes, harus memutar arah ke jalur Banjarnegara, Kecamatan Pulosari atau ke jalur Kaduronyok-Kadupaeh.

"Memang akses jalan itu (Ciherang Jaya-Cilabanbulan) bukan satu-satunya jalan untuk aktivitas warga. Tapi melalui jalur itu lebih dekat dan bagus, sehingga lebih mudah dan lancar melalui jalur itu," katanya.

"Tapi karena kondisi jalannya putus oleh longsor. Maka warga terpaksa harus melalui jalur lain yang jaraknya cukup jauh dan jalannya masih terdapat kerusakan," sambungnya.

Harapan besar masyarakat lanjut dia, segera ada penanganan dari pihak pemerintah. Karena memang pasca terputusnya jalan tersebut, membuat aktivitas warga terhambat.

Apalagi banyak warga di Palembang dan Ciherang yang memiliki aktivitas di wilayah Menes dan sekitarnya. Bahkan para pelajar yang ada di wilayahnya rata-rata sekolahnya ke daerah Menes, yang setiap harinya melewati jalur tersebut.

"Jadi kami sangat berharap jalan yang terputus itu bisa segera ditangani oleh pihak pemerintah. Supaya kami dan warga lainnya di daerah kami ini tidak terisolir," harapnya.

Terpisah, Pjs Kepala Desa Ciherang Jaya, Hadi mengaku, memang jalan yang terputus itu masuk wilayah Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes, namun rata-rata warga dari desanya ketika hendak ke Kecamatan Cisata maupun ke Menes, biasanya melalui jalur tersebut.

"Jadi memang jalan itu salah satu akses utama bagi warga Desa Ciherang Jaya dan Palembang untuk menuju ke wilayah Menes dan jalur Nasional. Meski masih ada jalur lain, tapi jalan itu yang biasa kerap dilalui warga," tuturnya.

Namun karena sekarang kondisi jalan sudah tidak bisa dilalui terputus akibat longsor, sehingga warga mau tidak mau harus melalui jalur Kaduronyok-Kadupaeh ketika hendak ke Cisata dan Menes.

"Ya sekarang mungkin jalur Kaduronyok-Kadupaeh aktivitas kendaraannya lebih padat. Karena jalan Ciherang-Cilabanbulan nya terputus, sehingga jalur Kaduronyok-Kadupaeh itu jadi satu-satunya jalan alternatif bagi warga saat ini," tandasnya. (samsul fatoni).

Berita Terkait
News Update