JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kecurangan bisa terjadi dalam beragam hal dan aktivitas. Tidak tertutup kemungkinan, kecurangan pun terjadi pada ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Informasinya, dugaan kecurangan tahapan Pilpres dan Pemilu 2024 terjadi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Diduga, pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 026 Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, perolehan suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mejelit.
Terungkapnya dugaan itu berdasarkan unggahan video pada media sosial X.com (twitter) akun@Yiyihuyyy. Isi video itu yakni adanya dugaan bahwa dalam aplikasi Sirekap Prabowo-Gibran meraup 720 suara.
Padahal, berdasarkan formulir C1, hasil penghitungan TPS itu, Prabowo-Gibran meraih 80 suara.
Duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar membukukan 95 suara. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 22 suara.
Seorang angggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di lokasi tersebut, Rizka (24), mengungkapkan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada TPS 026 sebanyak 234 orang.
"Saat penghitungan, kondisinya aman, baik dalam hal jumlah surat suara maupun DPT," ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/2/2024).
Dia menyatakan, berdasarkan penghitungan, perolehan suara setiap pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) sudah sesuai.
"Rinciannya, pasangan Capres-Cawapres 01 meraih 95 suara. Lalu, pasangan Capres-Cawapres 02 meraih 80 suara. Kemudian, pasangan Capres-Cawapres 03 membukukn 22 suara," papar wanita berjilbab ini.
Rizka menjelaskan, saat penghitungan pada TPS 026, para saksi, baik saksi internal, saksi eksternal, maupun saksi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) menyaksikan proses penghitungan suara secara langsung.
"Kalau TNI Polri (Tentara Nasional Indonesia-Kepolsian Republik Indonesia) tidak ada," tuturnya.
Setelah penghitungan surat suara, Rizka berinisiatif mengunggah hasil tersebut pada aplikasi Sirekap. Saat itu, koneksi internet normal dan lancar.
Kemudian, Rizka pun memotret kertas C1 yang hasilnya sudah tercantum dan mengunggahnya pada aplikasi Sirekap melalui galeri.
Dia menyatakan, seluruh data C1 terisi pada aplikasi, baik jumlah pemilih, maupun angka hasil penghitungan suara. Bahkan, ia sempat merevisi kesalahan beberapa angka penghitungan tim KPPS TPS 026.
Akan tetapi, Rizka mengaku adanya kejanggalan pada halaman 2 Sirekap. Pada halaman itu, perolehan suara Prabowo-Gibran melejit luar biasa, yaitu sebanyak 720 suara.
"Perolehan suara dua pasangan lainnya sesuai dengan foto C1 yang saya unggah," sambungnya.
Rizka mengaku sempat bingung. Wanita ini mencoba memperbaiki perolehan suara pada aplikasi itu agar sesuai dengan C1. Sayangnya, Rizka tetap tidak bisa memperbaikinya. .
"Pada kolom 02 ini gabisa diapa-apain. Udah 720 suara aja di situ tercantumnya. Istilahnya halaman 2 auto submit," ungkapnya.
Sejurus kemudian, Timses -Muhaimin mendatangi TPS-nya. Selanjutnya, dalam suara lantang, Rizka pun langsung memberitahukan dugaan kesalahan input data angka pasangan Capres-Cawapres 02 pada aplikasi Sirekap kepada seluruh anggota KPPS TPS 026.
"Saat timses 01 dateng ke TPS kami dan bertanya soal suara, saya langsung menjawab dan berteriak, oh ini Pak Sirekapnya salah tiba-tiba verifikasi suara Paslon 02 itu menjadi 720 (suara)"," papar Rizka.
Rizka mengaku salah karena tidak langsung melaporkan kejadian ini. Dia beralasan, kondisi tubuhnya terlalu lelah karena bekerja hingga larut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat, Endang Istianti mengatakan, pihaknya segara menggelar rapat pleno pada level kecamatan.
Satu pembahasannya tentang terkait dugaan kesalahan input data perolehan suara dalam Sirekap pada TPS 026.
"Kami punya metode penyelesaian. Kami segara evaluasi sirekap. Segara kami sikapi pada rapat pleno PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan )," katanya dikonfirmasi wartawan. (Pandi)