ADVERTISEMENT
Sabtu, 16 Maret 2024 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengaku tercengang jika Komisioner KPU tidak mengetahui kerja sama dengan Alibaba terkait Pemilu 2024.
Hal ini terkait pengadaan dan kontrak komputasi awan (cloud) untuk Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024. Kerja sama KPU dan Alibaba terungkap dalam persidangan Komisi Informasi Pusat (KIP).
"Karena kerja komisioner itu kolektif kolegial, meskipun bukan dalam bidangnya tetapi semua keputusan utama di KPU semestinya diketahui semua komisioner," Dedi saat dihubungi pada Sabtu, 16 Maret 2024.
Dedi menegaskan, kemungkinan ada dua persoalan atas ketidaktahuan Komisioner KPU mengenai kerja sama dengan Alibaba.
"Pertama, KPU tidak bekerja secara kolektif dan itu jelas melanggar Undang-undang. Atau kedua, Mellaz sebenarnya tahu tetapi kenyembunyikan kebenaran kerjasama itu, ini pun mencurigakan karena publik seharusnya berhak tahu," ujarnya.
Dengan kenyataan ini, Dedi menyebut hal tersebut menandakan bahwa KPU periode sekarang miliki reputasi yang teramat buruk.
Sebelumnya, Komisioner KPU, August Mellaz mengaku belum mengetahui perihal kerja sama antara KPU dengan raksasa teknologi asal China, Alibaba.
Mellaz menyebut akan menanyakan kebenaran hal tersebut kepada Betty Epsilon Idroos selaku Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU.
"Saya masih belum tahu, ya, nanti kita tanya di internal. Kalau tidak salah itu bagiannya di urusan teknologi informasi di Ibu Betty di situ, ya," ujar Mellaz kepada wartawan di Kantor KPU pada Jumat, 15 Maret 2024. (Rizal Siregar)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT