JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Partai yang berkuasa di Jepang akan memutuskan hubungan dengan Gereja Unifikasi.
Situasi ini menyusul skandal meluas yang dipicu pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri Fumio Kishida pada Rabu (31/8/2022) seperti dikutip dari Associated Press.
Hubungan yang luas antara para anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) pimpinan Fumio Kishida, kebanyakan dari faksi pimpinan Shinzo Abe, dan gereja asal Korea Selatan itu telah muncul sejak Shinzo Abe ditembak mati sewaktu berpidato dalam kampanye bulan Juli.
Tersangka yang ditangkap di lokasi kejadian mengatakan kepada polisi alasan dia membunuh Shinzo Abe karena hubungan Shinzo Abe dengan Gereja Unifikasi.
Tersangka mengatakan dia yakin donasi besar ibunya ke gereja itu telah menghancurkan hidupnya.
Hal ini nampak dalam sepucuk surat dan unggahan di media sosial yang diduga milik tersangka.
Beberapa orang Jepang telah menyatakan pengertian bahkan simpati ketika rincian hidup lelaki itu muncul. Hal ini menimbulkan implikasi mendalam bagi partai politik yang telah memerintah Jepang praktis tanpa putus sejak Perang Dunia II.
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954. Satu dekade kemudian hadir di Jepang.
Gereja tersebut telah membangun hubungan erat dengan sejumlah anggota parlemen konservatif terkait kepentingan bersama mereka menentang komunisme.
Gereja tersebut sejak 1980-an menghadapi tuduhan perekrutan yang bermasalah dan penjualan agama di Jepang sehingga menambah kritik ke partai Fumio Kishida karena mempertahankan hubungan itu meskipun mengetahui sengketa hukum dan berbagai masalah lainnya.
Fumio Kishida merombak kabinetnya awal Agustus untuk menyingkirkan tujuh menteri yang terkait dengan kelompok itu. Di antara mereka terdapat adik Shinzo Abe, Nobuo Kishi, yang mengakui bahwa para pengikut gereja itu menjadi sukarelawan dalam kampanye pemilihannya.
Puluhan anggota LDP sejak itu mengakui hubungan mereka dengan gereja dan organisasi-organisasi terkait lainnya.
Fumio Kishida mengatakan dalam konferensi pers bahwa telah menginstruksikan Sekjen LDP Toshimitsu Motegi untuk mensurvei partai sepenuhnya dan menyusun langkah-langkah kepatuhan. Dia mengatakan bergegas melakukan upaya itu tetapi hal ini mungkin memerlukan waktu karena peninjauan akan mencakup masa puluhan tahun.
Fumio Kishida meminta maaf atas hilangnya kepercayaan publik dalam politik karena skandal itu dan kurangnya penjelasannya mengenai pemakaman kenegaraan untuk Shinzo Abe, salah satu pemimpin yang paling memecah belah dalam sejarah pasca perang Jepang. ***